Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada yang Nekat Mendaki Gunung Merapi, BPPTKG: Tidak Dibenarkan karena Membahayakan Diri

Kompas.com - 28/11/2020, 19:21 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengimbau agar jangan ada masyarakat yang melakukan misi pendakian Gunung Merapi.

Sebab, bisa membahayakan keselamatan karena aktivitas Gunung Merapi sedang mengalami peningkatan.

Kasi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan, metode dan alat yang dimiliki sudah cukup memadai untuk memantau aktivitas Gunung Merapi.

"Sehingga tidak diperlukan misi ke puncak yang itu sangat berbahaya," ujar Kasi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso dalam siaran informasi Merapi yang disiarian melalui YouTube BPPTKG, Sabtu (28/11/2020).

Baca juga: Viral Video Kondisi Kawah Merapi Saat Berstatus Level 3, Pemilik Akun: Bahaya Merapi Nyata

Agus Budi menyampaikan, beberapa hari lalu ada orang yang mendaki Gunung Merapi. Bahkan, orang tersebut sampai ke puncak Gunung Merapi.

"Kejadian kemarin ada teman kita yang mendaki ke puncak, itu tidak bisa dibenarkan karena dapat membahayakan diri sendiri," tegas dia.

Dari data-data yang ada, lanjut dia, kondisi dinding kawah Gunung Merapi saat ini dalam kondisi tidak stabil.

Beberapa waktu lalu tepatnya 22 November 2020 bahkan terjadi guguran dinding kawah sisa erupsi tahun 1954. Volumenya yang besar, telah merubah morfologi puncak.

Baca juga: Kondisi Terkini Gunung Merapi, Titik Longsoran Baru dan Intensitas Gempa Guguran

"Kita bisa bayangkan jika kita berada di situ maka itu kondisi yang sangat berbahaya. Kami sangat tidak menyarankan ada misi apapun meskipun itu alasan mitigasi ke puncak Gunung Merapi," ujar dia.

Sebelumnya pemilik akun instagram @laharbara, Bakat Setiawan mengunggah sebuah video saat berada di Puncak Gunung Merapi.

Video itu memperlihatkan kondisi kawah puncak Gunung Merapi secara jelas. Kawah Gunung Merapi yang berstatus Siaga (level III) terlihat mengeluarkan asap putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com