Ahmad Simbolon selaku Pangulu Bayu Muslimin mengatakan, longsor dua kali terjadi pada malam hari saat intensitas hujan tinggi pada 26 dan 27 November 2020.
"Banjir akibat penyempitan sungai sering terjadi di desa ini. Warga di sini juga sudah membersihkan material longsor dan banjir serta pendirian posko," ujar Simbolon.
Tidak ada korban jiwa akibat bencana ini.
Namun, menurut Simbolon, ada seorang warga yang mengalami patah kaki dan telah mendapat perawatan di rumah sakit.
Rumah tertimbun tanah
Rusmali, pemilik rumah yang tertimbun tanah longsor menceritakan bahwa dia menyelamatkan diri setelah menerima aba-aba dari penduduk setempat.
Rusmali beserta istri dan empat anaknya langsung mengungsi ke rumah tetangganya yang lebih aman.
Keesokan harinya, hujan lebat melanda dan rumahnya tertimpa longsor.
“Tertimbun lah tinggal puing - puing yang tampak. Pas kejadian enggak ada di rumah dan sudah mengungsi karena sudah ada aba-aba," kata dia.
Selain kehilangan tempat tinggalnya, ia juga kehilangan satu unit sepeda motor, perkakas rumah dan barang-barang penting lainya.
"Semua tidak ada tersisa, kecuali pakaian yang nampak tampak saja yang bisa diambil,” ucap Rusmali.
Menurut Ayah empat anak ini, beberapa waktu lalu pernah terjadi bencana serupa.
Namun, baru kali ini longsor sampai menimpa rumah miliknya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.