Salin Artikel

Puluhan Rumah di Simalungun Rusak akibat Longsor dan Banjir

Hujan deras mengakibatkan tanah perbukitan longsor hingga menimpa rumah warga.

Bupati Simalungun JR Saragih dalam kunjungannya ke lokasi, meminta masyarakat untuk tidak menebang pohon.

"Kepada warga, janganlah sampai pohon - pohon itu ditebang, biar jangan terjadi lagi longsor ini. Juga masyarakat bisa memantau kondisi alam, biar bisa mengantisipasi adanya bencana," kata JR Saragih,  Senin (30/11/2020).

Pemerintah Kabupaten Simalungun memberikan bantuan dana sebesar Rp 400 juta kepada warga yang tertimpa musibah.

JR berharap bantuan pemerintah dapat segera menanggulangi beban warga yang kehilangan tempat tinggal dan digunakan untuk pendirian posko bantuan.

Bupati juga meminta kepada Kepala Dinas Sosial untuk mendirikan dapur umum di posko, agar bisa membantu kebutuhan logistik korban bencana longsor.

Ia juga berharap, bersama pemerintah desa, kecamatan, kepolisian dan TNI, warga setempat bergotong royong dan memperbaiki rumah yang rusak.

“Target kita, 15 hari ke depan, segala perbaikan sudah selesai dan rumah itu bisa ditempati lagi sama warga," ucap JR Saragih.

Selain mengakibatkan 42 rumah warga terkena longsor, banjir juga melanda rumah penduduk di Nagori Bayu Muslimin.

Ahmad Simbolon selaku Pangulu Bayu Muslimin mengatakan, longsor dua kali terjadi pada malam hari saat intensitas hujan tinggi pada 26 dan 27 November 2020.

"Banjir akibat penyempitan sungai sering terjadi di desa ini. Warga di sini juga sudah membersihkan material longsor dan banjir serta pendirian posko," ujar Simbolon.

Tidak ada korban jiwa akibat bencana ini.

Namun, menurut Simbolon, ada seorang warga yang mengalami patah kaki dan telah mendapat perawatan di rumah sakit.

Rumah tertimbun tanah

Rusmali, pemilik rumah yang tertimbun tanah longsor menceritakan bahwa dia menyelamatkan diri setelah menerima aba-aba dari penduduk setempat.

Rusmali beserta istri dan empat anaknya langsung mengungsi ke rumah tetangganya yang lebih aman.

Keesokan harinya, hujan lebat melanda dan rumahnya tertimpa longsor.

“Tertimbun lah tinggal puing - puing yang tampak. Pas kejadian enggak ada di rumah dan sudah mengungsi karena sudah ada aba-aba," kata dia.

Selain kehilangan tempat tinggalnya, ia juga kehilangan satu unit sepeda motor, perkakas rumah dan barang-barang penting lainya.

"Semua tidak ada tersisa, kecuali pakaian yang nampak tampak saja yang bisa diambil,” ucap Rusmali.

Menurut Ayah empat anak ini, beberapa waktu lalu pernah terjadi bencana serupa.

Namun, baru kali ini longsor sampai menimpa rumah miliknya.

https://regional.kompas.com/read/2020/11/30/15201441/puluhan-rumah-di-simalungun-rusak-akibat-longsor-dan-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke