Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Pantauan Udara, Ada Banyak Longsoran Baru di Puncak Merapi

Kompas.com - 27/11/2020, 22:55 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com-Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BDBD) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui udara, menggunakan helikopter.

Hasilnya, ditemukan banyak longsoran baru di puncak gunung itu.

Kegiatan tersebut dilakukan guna memonitoring wilayah untuk kemudian dapat diambil langkah lebih lanjut, dalam kaitan mitigasi kebencanaan bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai berhulu di lereng Gunung Merapi.

Baca juga: Antisipasi Erupsi Merapi, KPU Bakal Pindahkan TPS Pilkada ke Tempat Pengungsian

"Bagi kami, sebagai bahan evaluasi untuk mitigasi masyarakat di bantaran sungai yang berhulu di lereng Gunung Merapi," kata Koordinator Bidang Operasi TRC BPBD DIY Endro Sambodo dalam siaran pers BNPB, seperti dilansir Antara.

Menurut dia, hasil monitoring melalui udara tersebut ada banyak material longsoran baru dari puncak gunung tersebut.

"Secara sekilas, terdapat banyak material longsoran baru. Longsoran mengarah ke lereng Merapi yang secara dominan menuju ke barat dan barat daya," katanya.

Dilihat dari morfologinya, material longsoran tersebut mengarah ke hulu Kali Senowo, Kali Putih, dan Kali Lamat.

Endro mengatakan, untuk wilayah barat daya, ada beberapa material yang berada di lereng Merapi mengarah ke hulu Kali Boyong dan Kali Krasak.

Baca juga: Cegah Abu Gunung Merapi Menempel, 56 Stupa Candi Borobudur Ditutup Terpal

Sedangkan untuk sisi tenggara di hulu Kali Gendol, terlihat ada longsoran material baru.

Perkiraan sementara longsoran tersebut berasal dari bukaan kawah di dinding sebelah barat.

"Untuk kajian lebih lanjut, TRC BPBD DIY kemudian melaporkan hasil pantauan tersebut ke Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) untuk dianalisis lebih lanjut," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com