KOMPAS.com- Video tabrakan yang melibatkan mobil low cost green car (LCGC) merek Daihatsu Ayla dengan sepeda motor Honda CBR 1000RR SP viral di media sosial.
Hal yang membuat warganet heboh ialah perbandingan harga keduanya yang drastis.
Meski berupa sepeda motor, CBR 1000RR SP memiliki harga enam hingga tujuh kali lipat dari mobil Ayla.
Bahkan dikabarkan keluarga pengendara Ayla siap mengganti rugi dengan rumah.
Baca juga: Kata Polisi soal Video Viral Tabrakan Mobil Vs Moge di Purwokerto
Menurutnya, peristiwa berawal dari kesalahpahaman.
"Pada saat kejadian pengendara CBR memang agak ke tengah. Pengemudi Ayla pada saat akan menyalip tidak bisa menguasai kendaraan akhirnya terjadi kecelakaan," kata Ryke di Kantor Satlantas Mapolresta Banyumas, Jumat (20/11/2020).
Mereka sempat beradu mulut sebelum kejadian berlangsung, hingga akhirnya terjadi kecelakaan itu.
Baca juga: Suara Mesin Moge yang Berisik Picu Keributan, Kenapa?
Akibat kecelakaan itu, pengendara CBR sampai terseret hingga enam meter.
Korban juga mengalami lecet hingga patah tulang pada beberapa bagian tubuhnya.
Namun polisi tidak melakukan penyelidikan terkait adanya unsur kesengajaan dalam tabrakan itu.
Alasannya, pengendara CBR bernama Dimas dan pengemudi mobil berinisial A memilih jalan damai.
"Hari ini kami panggil kedua belah pihak, inisial D dan A dalam rangka mediasi. Ada kerugian materil dan immateril pengendara moge, dalam proses mediasi kesepakatannya pengemudi mobil akan mengganti kerugian sesuai kemampuannya," kata Ryke.
Baca juga: Tabrakan Mobil Vs Moge di Purwokerto Berakhir Damai, Tawaran Rumah untuk Ganti Rugi Ditolak
Namun sebagai gantinya, pihak A sampai menawarkan mobil dan rumahnya sebagai ganti rugi.
Sebab seperti diketahui, harga sepeda motor tersebut jauh lebih mahal daripada mobil Ayla.
Namun Dimas menolak hal tersebut.
"Kemarin memang beredar kabar pengemudi Ayla akan mengganti mobil dan rumahnya, tapi ditolak," ujarnya.
Baca juga: Lagi Kasus Tabrakan CBR1000RR, Pemilik Moge Perhatikan Hal Ini
Ditemui di rumahnya, Dimas membenarkan bahwa pihak keluarga A telah menawarkan mobil dan rumah sebagai ganti rugi.
Akan tetapi dengan alasan kemanusiaan, Dimas menolak ganti rugi tersebut dan tidak membawa kasus itu ke ranah pidana.
Penyebabnya, A adalah tulang punggung keluarga.
Apalagi istri A juga sedang hamil enam bulan, sehingga butuh perhatian khusus.
"Keluarga si penabrak sempat menemui saya di rumah sakit, dia satu-satunya tulang punggung keluarga. Keluarga sangat keberatan jika sampai dipidana," kata Dimas saat ditemui di rumahnya, Jumat (20/11/2020).
Baca juga: 7 Moge Harga Selangit Selain Honda CBR1000RR SP
Dimas mengaku tidak ingin masalah tersebut berujung menyengsarakan orang lain.
"Kalau bicara materi, motor bisa diperbaiki, tapi kalau harus menyusahkan atau menyengsarakan keluarga lain kan kasihan. Apalagi saya cuma patah tulang, masih diberi keselamatan oleh Allah," ujar Dimas.
Namun Dimas mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar menjadikan kasusnya sebagai pelajaran.
"Semoga ini menjadi pelajaran karema di jalan kita enggak tahu akan bertemu siapa, harus hati-hati. Ini juga pelajaran buat saya yang menunggangi moge harus hati-hati, karena suaranya kenceng," kata Dimas.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.