BADUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 13 mahasiswa dari Universitas Warmadewa terjebak air pasang laut selama empat jam di Pantai Suluban Uluwatu, Kuta Selatan, Badung, Bali, pada Sabtu (14/11/2020).
Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada mengatakan, para mahasiswa ini awalnya berlibur di pantai. Mereka tiba sekitar pukul 16.00 WITA.
Mereka bermain di karang yang jaraknya agak jauh dari bibir pantai hingga pukul 19.30 WITA.
Mereka tak sadar air pasang sudah naik dan menggenangi karang-karang di sekitarnya. Sehingga, mereka terjebak dan tak bisa kembali ke daratan.
"Awalnya, dia jalan-jalan ke pantai tapi tak mempertimbangkan air pasang, dia main di karang-karang di pantai itu begitu main dia terjebak sehingga tak bisa balik ke pantai," kata Darmada dihubungi, Selasa (17/11/2020).
Setengah jam kemudian, mereka melapor ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali).
Sekitar pukul 21.45 WITA, tim penyelamat Basarnas Bali tiba di Pantai Suluban, Uluwatu. Tim berkoordinasi dengan Balawisata Badung Pos Labuan Sait.
Untuk bisa mengakses lokasi, tim SAR gabungan harus membungkuk melewati bebatuan karena air pasang sedang tinggi.
Tim evakuasi menunggu air laut surut untuk mengevakuasi belasan mahasiswa itu karena mempertimbangkan keselamatan.
Sebab, keadaan yang cukup gelap dan air pasang tinggi dinilai berbahaya.
Saat itu, para mahasiswa berlindung di sebuah goa yang terletak di karang. Lokasi goa itu cukup tinggi sehingga mereka terhindar dari air laut.
"Mereka mencari perlindungan di sebuah goa di sekitar karang. Di sana dia berlindung, goa ini biasanya untuk berlindung ara pemancing ," katanya.