Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Ibu Gantung Diri Diduga Usai Bunuh 2 Anaknya, Ditemukan Suami dan 1 Anak Kembar Berhasil Diselamatkan

Kompas.com - 17/11/2020, 13:23 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - NSW (27) seorang ibu rumah tangga di Kota Pekanbaru ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Senin (16/11/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.

Tragisnya, di dalam rumah tersebut, dua anak NSW yakni NAG berusia 2 tahun dan DAG bayi berusia 6 bulan juga ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mulut berbusa.

Diduga kuat, mereka dibunuh oleh NSW sebelum ibu tiga anak itu gantung diri.

Sementara bayi kembaran DAG ditemukan dalam kondisi hidup. Ia kemudian dilarikan ke klinik kesehatan agar segera mendapatkan perawatan.

Baca juga: Pesan Ibu yang Bunuh 2 Anak lalu Gantung Diri: Maafkan Aku, Aku Pergi, Biar Anak-anak Ikut Bersamaku

Ditemukan oleh suami

Jenazah NSW pertama kali ditemukan oleh suaminya, PNG (28). Saat pulang ke rumah, ia melihat kondisi rumahya gelap. Setelah masuk rumah, PNG berteriak minta tolong dan berlari keluar rumah.

Saksi dari warga sekitar berdatangan dan masuk ke dalam rumah.

Di bagian dapur, saksi melihat NSW dalam keadaan tergantung kain. Warga kemudian menurunkan jasad NSW dan meletakkan di ruang tengah.

Selain itu warga juga menemukan tiga anak pasangan NSW dan PNG di dalam kamar utama. Dua orang sudah meninggal dunia, dan satu bayi yang masih bernafas langsung dievakusi ke klinik terdekat.

Baca juga: Diduga Usai Bunuh 2 Anaknya, Seorang Ibu di Pekanbaru Gantung Diri

Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Pihak Polsek Tenayan kemudian melakukan olah TKP.

Sementara tiga jenazah dibawa ke RS Bahayangkara, Polda Riau.

"Dugaan sementara memang, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) kita, bahwa kemungkinan besar dua anaknya meninggal karena dikasih racun. Namun masih kita pastikan, nanti dari hasil autopsi akan diketahui," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, AKP Juper Lumban Toruan dilansir dari Tribun Pekanbaru.

Baca juga: Cinta Ditolak, Siswa SMK Gantung Diri, Tinggalkan Surat Berisi Perasaannya

Tinggalkan pesan di selembar surat

Polsek Tenayan Raya dan tim Identifikasi Polresta Pekanbaru melakukan olah TKP pada kasus ibu bunuh dua anaknya lalu gantung diri di Jalan Palembang, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (16/11/2020).Dok. Polresta Pekanbaru Polsek Tenayan Raya dan tim Identifikasi Polresta Pekanbaru melakukan olah TKP pada kasus ibu bunuh dua anaknya lalu gantung diri di Jalan Palembang, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (16/11/2020).
Sementara itu Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Iptu Polius Hendriawan membenakan kejadian tersebut.

Ia mengatakan, sebelum tewas, NSW menulis selembar kertas yang berisi pesan khusus.

Selembar surat tersebut ditemukan di atas selimut dua orang anaknya yang telah meninggal dunia di tempat tidur.

"Maafkan aku, aku pergi, biarlah anak-anak ikut bersamaku," isi surat tersebut.

Baca juga: Cekcok gara-gara Anak Menangis, Ibu Rumah Tangga Gantung Diri

"Korban diduga membunuh dua anaknya lalu gantung diri. Namun, saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh Polsek Tenayan Raya," kata Polius kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Selasa (17/11/2020).

Selain menemukan selembar surat, Polsek Tenayan bersama tim Identifikasi Polresta Pekanbaru juga menemukan barang bukti kain panjang, satu buah kursi, susu bayi, dan ponsel korban.

"Yang meninggal dunia anak pertama perempuan berusia dua tahun dan bayi laki-laki berusia enam bulan," kata Polius.

Baca juga: Hubungan Asmara Tak Direstui, Gadis Penjual Kopi Nekat Gantung Diri

Sempat cekcok dengan suami

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, AKP Juper Lumban mengatakan hasil introgasi sementara terhadap suami NSW, PNG (28), sebelumnya antara keduanya sempat terjadi cekcok.

"Hasil penyelidikan kita sementara, kita melakukan introgasi terhadap suami ibu (korban,red) tersebut, memang diakui mereka sempat cekcok, biasa dalam rumah tangga, ada perselisihan. Mungkin ada hubungannya dengan kejadian ini," ungkapnya.

Disinggung apakah ada keterkaitan dengan faktor ekonomi, Juper menerangkan hal tersebut bisa saja ada kaitannya.

"Itu masih kita selidiki, mungkin arahnya ke sana juga, masalah ekonomi," bebernya.

Baca juga: Seorang Pemuda Tewas Diduga Gantung Diri, Tulis Pesan di Buku Tabungan

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung | Editor: Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com