"Uji cobanya sudah kita lakukan tiga tahun. Sebelumnya kita bangun di daerah Rancaekek, Cimahi, dan itu berhasil. Akhirnya kita kerja sama dengan DPU di Kota Bandung ini," lanjutnya.
Ahmad menjelaskan, metode sumur imbuhan dalam dengan kedalaman 100 meter, dipastikan tidak akan menggerus tanah di bawahnya. Karena sumur imbuhan dalam ini sudah didesain dengan kapasitasnya yang tidak bisa melebihi kapasitas serapan.
"Jadi kita desain tidak bisa over. Kalau dicoba dengan kapasitas sumur ini (6 liter per detik) dengan 8 liter, susah menyerapnya. Jadi sesuai kemampuan menyerapnya. Desain bangunan pengolahnya, saluran masuknya juga harus disesuaikan dengan kapasitas," jelasnya.
Dengan kapasitas serapan 6 liter per detik, waktu surutnya genangan air akan bisa dihitung.
"Jadi dengan sumur ini akan mempercepat turunnya genangan karena kita imbuhkan. Prinsipnya kita juga olah dulu, ada tiga filter, trash box untuk sampah, genangan sedimentasi yang membuat sedimennya turun, baru filter kasar seperti kerikil, baru nanti pasir, terakhir ke limpas," katanya.
Ahmad menjelaskan, sumur imbuhan dalam ini memiliki daya serap air yang cepat tapi tidak membutuhkan lahan terlalu besar.
"Dengan metode ini juga relatif lebih mudah daripada misalnya membangun kolam retensi. Karena membebaskan lahan di daerah perkotaan tidak mudah," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, teknologi sumur imbuhan dalam sangat dibutuhkan oleh DPU Kota Bandung yang tengah fokus pada memarkir dan meresapkan air
"Untuk memarkir biasanya pakai kolam retensi. Tapi itu butuh luasan yang besar dan tidak mudah, harus di daerah yang ada sungai dan cekungan. Sementara luasnya belum tentu kita punya," katanya.
Didi menambahkan, metode meresapkan air ke dalam tanah ternyata banyak diminati masyarakat Kota Bandung.
"Meresapkan air juga menjadi pilihan yang akan dominan, waktu drumpori diperkenalkan oleh wali kota dan wakil wali kota, dulunya yang masyarakat kurang begitu antusias, sekarang banyak yang minta untuk dibuatkan," akunya.
Baca juga: Hujan sejak Siang hingga Malam Sebabkan Banjir dan Longsor di Sukabumi
Menurut Didi, pada tahun 2020 Pemkot Bandung berencana membangun 10 sumur imbuhan. Harapannya sumur ini menjadi solusi menyelesaikan masalah genangan.
"Mudah-mudahan hasilnya baik ke depan, saat ini lokasi yang dibangun sumur imbuhan 3 titik di Perumahan Adipura, 2 titik di Panyileukan, 1 titik di SMPN 48, satu titik di SD Derwati, RW3 Derwati, dan Pasar Induk Gedebage," pungkasnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan