Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adu Program Gibran-Teguh dan Bajo Rebut Simpati Masyarakat Solo, Siapa yang Unggul?

Kompas.com - 02/11/2020, 14:19 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pesta demokrasi lima tahunan memilih Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo tahun 2020 diramaikan oleh dua pasangan calon (paslon).

Masing-masing adalah paslon Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Suparjo (Bajo).

Pasangan Gibran-Teguh diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan didukung delapan partai politik (parpol), baik yang mendapat kursi di parlemen maupun tidak.

Baca juga: Hadapi Debat Pertama Lawan Gibran-Teguh, Pasangan Bajo Lakukan 3 Kali Simulasi

Sedangkan paslon Bajo diusung organisasi kemasyarakatan (Ormas) Tikus Pithi Hanata Baris melalui jalur independen atau perseorangan.

Keduanya ditetapkan sebagai pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang maju di Pilkada Solo 2020 oleh KPU pada Rabu (23/9/2020).

Penetapan mereka sesuai dengan Nomor: 77/PL.02.3-Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2020 tentang Penetapan Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta Tahun 2020.

Kedua paslon tersebut pun sudah menyiapkan strategi dan program kampanye untuk menarik simpati warga Solo pada Pemilu 9 Desember 2020.

Pasangan Gibran-Teguh memilih menggunakan startegi kampanye blusukan secara online dengan memanfaatkan virtual box dalam menyerap aspirasi warga.

Dengan alat ini paslon Gibran-Teguh bisa bertatap muka dengan warga tanpa menimbulkan kerumunan. Sebaliknya warga pun bisa menyampaikan aspirasinya.

"Kampanye kita perketat lagi. Akan didominasi kegiatan-kegiatan online, blusukan online, konser online. Kesehatan warga nomor satu," terang calon Wali Kota Solo, Gibran seusai pengundian nomor urut paslon di Solo, Kamis (24/9/2020).

Setiap melakukan blusukan online, Gibran mengaku mendapat banyak masukan dari warga. Gibran juga berjanji akan melanjutkan program dari pemimpin sebelumnya.

"Saya setiap kali melakukan blusukan ke tempat yang paling kumuh sekalipun tidak pernah ada anak yang tidak sekolah. Tidak ada keluarga yang sakit yang tidak bisa berobat. Itu adalah bukti keberhasilannya Pak Rudy dan Pak Purnomo. Itu yang harus dilanjutkan," kata putra sulung Presiden Jokowi itu.

Gibran juga mengungkapkan akan membuat creative hub sebagai tempat berkumpulnya anak muda untuk memunculkan pemikiran dan ide kreatif. Sehingga nanti ada ruang pameran, seminar, workshop, dan makerspace.

"Inti dari creative hub adalah untuk mewujudkan kreativitas dan membangun networking. Di dalam creative hub nanti kita bentuk ekosistem bisnis yang dikomandoi oleh anak-anak muda," kata Gibran dalam webiner nasional Sumpah Pemuda, Rabu (28/10/2020).

Dalam creative hub ini, katanya, terdapat berbagai pelatihan bagi anak-anak muda. Misalnya pelatihan tentang soft skill seperti public speaking, marketing, perizinan usaha dan lainnya.

"Dan, Insya Allah akan kami realisasikan, untuk tempat akan kita bangun khusus atau bisa menggunakan bangunan yang sudah ada. Tergantung kebutuhan," kata dia.

"Sebenarnya kita punya bangunan seperti pendopo setiap kelurahan atau di taman cerdas atau kita sebenarnya punya Solo Technopark, atau di Semanggi kita punya IKM kreatif. Yang penting di sini peran aktif masyarakat terutama anak muda yang mau ikut berpartisipasi dalam program-program yang disiapkan pemerintah kota. Dan intinya kita harus bisa berkolaborasi," sambung dia.

Baca juga: Ada Materi soal Covid-19 dalam Debat Pertama, Gibran: Sudah Makanan Tiap Hari

Paslon Bajo juga tidak mau kalah dengan strategi dan program dari Gibran-Teguh. Sebagai calon independen, Bajo mengusung konsep 'koalisi rakyat' menggunakan "Tikus Pithi" sebagai jurkam.

Adapun strategi kampanye yang dilakukan adalah dengan cara door to door atau mendatangi warga dari rumah ke rumah.

"Kita lebih mengedepankan door to door. Kalau mengarah ke jurkam, tetap kita menggunakan Tikus Pithi. Kita satu konsep, satu komando kita lebih mendekatkan dengan masyarakat," kata Ketua II Tim Pemenangan Bajo, Sutrisno kepada Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Senin (5/10/2020).

Bajo membuat program kerja selama satu hari dengan konsep pangan, sandang dan papan.

Program kerja ini diharapkan nantinya tidak ada lagi warga Solo yang hidupnya susah.

"Program satu hari dengan planning pangan, sandang, papan sudah terkonsep. Kita tinggal mencari data sensus warga Solo. Door to door ini sebagai cara untuk mengetahui apakah ada warga yang masih menganggur," sambung dia.

Sampai saat ini, ungkap Sutrisno, kegiatan kampanye Bajo lebih banyak mendatangi warga dari rumah ke rumah.

Bajo juga telah melakukan safari politik ke sejumlah tokoh masyarakat Solo.

Safari politik ke tokoh masyarakat tersebut adalah untuk meminta doa restu dan dukungan bagi Bajo di Pilkada Solo 2020.

Di sela kegiatan itu, Bajo juga tidak lupa menyelipkan program kerjanya untuk lima tahun kepemimpinannya jika terpilih di Pilkada 2020.

"Setiap hari kita datangi warga satu persatu dan tokoh masyarakat. Kita minta doa restu dan kita sampaikan program (Bajo)," tutur dia.

"Intinya dengan program ini biar semua warga Solo membaca dan mendengar kita bukan cuma janji karena Tikus Pithi dididik, dibentuk dengan perjuangan, nasionalisme, Pancasilaisme dan agamis," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com