Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Anggota DPR Kritik Pengawalan Touring | Penyebab Karyawati SPBU Tewas di Pinggir Jalan

Kompas.com - 02/11/2020, 06:15 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi meminta pemerintah untuk membuat aturan tegas terkait pengawalan kendaraan oleh kepolisian.

Menurutnya, pengawalan yang dilakukan polisi saat kegiatan touring kendaraan dinilai kurang tepat.

Pasalnya, dianggap tidak memiliki urgensi untuk mendapat prioritas di jalan raya.

Sementara di Kupang, Nusa Tenggara Timur, seorang karyawati SPBU bernama Berdy Susanti Gabriel (30) ditemukan tewas di pinggir jalan.

Penyebab kematian korban ternyata bukan karena kecelakaan, melainkan didorong oleh pacarnya sendiri saat berada di atas kendaraan.

Kasus pembunuhan itu baru terungkap setelah ditemukan adanya kejanggalan oleh keluarga korban.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

1. Pengawalan touring oleh polisi

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi saat rapat kerja dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membahas tentang permintaan Suku Baduy dihapus dari peta wisata, di Jakarta, Rabu (8/7/2020).handout Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi saat rapat kerja dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membahas tentang permintaan Suku Baduy dihapus dari peta wisata, di Jakarta, Rabu (8/7/2020).

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi meminta pemerintah untuk membuat aturan tegas terkait pengawalan kendaraan oleh kepolisian.

Menurutnya, pengawalan kegiatan konvoi atau touring kendaraan yang dilakukan oleh kepolisian dinilai kurang tepat.

Pasalnya, kegiatan mereka dianggap tidak memiliki urgensi untuk mendapat prioritas di jalan raya seperti kegiatan kenegaraan, pemadam kebakaran, atau mobil ambulans.

"Ketika ada iring-iringan motor yang dikawal polisi, akan ada pertanyaan, Anda itu siapa? Kok meminggirkan saya. Anda itu dalam tugas negara atau main. Masa main aja nyusahin orang lain. Anda touring saja nyusahin orang lain," sindir anggota DPR dari Fraksi Golkar itu.

Baca juga: Anggota DPR: Touring Saja Nyusahin Orang...

2. Penyebab karyawati SPBU tewas di pinggir jalan

Ilustrasi tewasSHUTTERSTOCK Ilustrasi tewas

Kasus tewasnya seorang karyawati SPBU bernama Berdy Susanti Gabriel (30) di Kupang, NTT, berhasil diungkap polisi.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, korban ternyata bukan tewas akibat kecelakaan.

Melainkan dibunuh oleh pelaku yang tak lain adalah pacarnya sendiri bernama Aldit (27).

"Korban ternyata dibunuh sang pacar berinisial ARN alias Aldit (27), warga Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang," kata Kapolsek Alak AKP Tatang P Panjaitan kepada sejumlah wartawan, Sabtu (31/10/2020).

Saat kejadian itu, pelaku yang emosi mendorong korban dari atas sepeda motor saat sedang melaju.

Penyebabnya, karena pelaku dicurigai berselingkuh dengan wanita lain oleh korban.

Baca juga: Kisah Tragis Karyawati SPBU Tewas Usai Didorong Pacarnya dari Atas Sepeda Motor

3. Penyebab kecelakaan beruntun di Tol Tangerang

Mobil PJR Kakorlantas Polri di tabrak truk di tol Tangerang MerakIstimewa Mobil PJR Kakorlantas Polri di tabrak truk di tol Tangerang Merak

Kecelakaan beruntun terjadi di Tol Tangerang Merak KM 66, Lingkungan Pipitan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, Minggu (1/11/2020).

Penyebab kecelakaan itu, karena diduga sopir truk bernomor polisi B 9507 PYW mengantuk.

Akibat kecelakaan itu enam orang mengalami luka-luka. Dua di antaranya adalah anggota polisi.

"Untuk penyebabnya diduga sopir dump truk ngantuk. Tapi akan kita selidiki karena saat ini sopir melarikan diri," kata Direktur Lalu Lintas Polda Banten, Kombes Pol Rudi Purnomo kepada wartawan. Minggu.

Saat ini polisi masih memburu sopir truk tersebut, karena usai kecelakaan diketahui telah kabur.

Baca juga: Sopir Truk yang Tabrak Mobil PJR Polri di Tol Tangerang Merak Diduga Mengantuk

4. Harga nasi goreng di kawasan Lagoi

Ilustrasi nasi goreng telur Indonesia. SHUTTERSTOCK/PRAMATA Ilustrasi nasi goreng telur Indonesia.

Harga nasi goreng di kawasan Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau, menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Pasalnya, harganya dinilai terlalu tinggi karena mencapai Rp 355.999 per porsi.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan Wan Rudi menilai hal wajar.

Pasalnya, lokasi tersebut merupakan tempat wisata bertaraf internasional.

“Jadi ya biasa saja. Kalau kamu yang orang Kepri ke sana, biasanya menginap saja di resort tersebut, makannya kami lari ke pujasera dekat dormitory pekerja, tepatnya dekat kampong oleh-oleh,” kata Wan Rudi saat dihubungi, Sabtu (31/10/2020).

Baca juga: Di Lagoi, Harga Nasi Goreng Rp 355.999 Per Porsi, Kadispar Bintan Sebut Masih Wajar

5. TNI dikeroyok anggota klub moge

Anggota TNI dikeroyok geng motor gede di Bukittinggi, Sabtu (30/10/2020)Foto: Screenshot video Anggota TNI dikeroyok geng motor gede di Bukittinggi, Sabtu (30/10/2020)

Dua anggota TNI di Bukittinggi berinisial Serda Mis dan Serda MY dikeroyok oleh anggota klub motor gede.

Penganiayaan itu terjadi akibat dari adanya kesalahpahaman antara pelaku dan korban saat berada di jalan raya.

"Ini hanya kesalahpahaman di jalan. Sama-sama tidak bisa mengendalikan emosi," kata Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara.

Meski demikian, pelaku penganiayaan yang merupakan anggota klub moge tersebut saat ini sudah diamankan oleh polisi.

Akibat perbuatan yang dilakukan itu, mereka terancam dengan hukuman lima tahun penjara.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Rasyid Ridho, Putra Prima Perdana | Editor : Robertus Belarminus, Candra Setia Budi, Pythag Kurniati, Rachmawati, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com