Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salatiga Tertinggi Tingkat Pengambilan Spesimen Covid-19 di Jateng

Kompas.com - 27/10/2020, 09:31 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Kota Salatiga tercatat sebagai daerah tertinggi dalam hal pengambilan spesimen di Jawa Tengah.

Sementara untuk jumlah orang yang menjalani tes usap (swab test), Salatiga berada di peringkat ketiga.

"Untuk pengambilan specimen PCR capaian Salatiga 294,4 persen. Sementara untuk orang yang menjalani swab tercatat 186,3 persen. Tertinggi Kota Semarang dengan 191,2 persen dan Kota Pekalongan 186,8 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga Siti Zuraida, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Libur Panjang, Pemudik Masuk Salatiga Wajib Bawa Surat Rapid Test

Siti menilai, hasil capaian tersebut sangat bagus.

"Pemeriksaan sudah dilakukan luas di masyarakat. Sehingga kasus bisa menggambarkan kondisi riil. Kalau pemeriksaan swab rendah artinya masih banyak kasus yang belum ditemukan," paparnya.

Meski begitu, Siti mewaspadai arus mudik saat libur panjang akhir pekan ini.

"Kita semua saat ini bersemangat untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Karena itu Salatiga harus waspada arus mudik libur panjang," ungkapnya.

Siti mengatakan, hingga saat ini, jumlah kumulatif pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Salatiga mencapai 307 orang.

Dari jumlah tersebut, 27 orang masih dirawat, 275 orang dinyatakan sudah sembuh, dan lima orang meninggal dunia.

Baca juga: Angkutan Umum di Salatiga Hanya Boleh Angkut 50 Persen Penumpang

Sementara itu, Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengaku telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk siaga mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur panjang.

"Kita bukan dalam rangka menakuti, tapi menegakkan protokol kesehatan. Saat ini pandemi belum selesai, sehingga kita antisipasi adanya klaster libur panjang," ungkapnya.

Dia mengibaratkan, penanganan Covid-19 di Salatiga itu seperti sebuah rumah yang sedang kemasukan tikus.

"Itu kan bukan rumahnya yang dibongkar. Tapi tikusnya yang dikejar, termasuk teman-temannya," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com