Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup dengan Ibu ODGJ, 4 Anak Gizi Buruk Tak Kenal Lauk, Hanya Makan Nasi dengan Sayur Rebus

Kompas.com - 25/10/2020, 09:45 WIB
Khairina

Editor

‘’Dari hasil obrolan psikolog, ibunya anak-anak ini istri ketujuh, kita juga belum tahu apakah Herman ini maniak atau bagaimana. Info yang kita dapat ini perkawinannya yang ketujuh, istrinya mengaku sering kena pukul, bisa jadi itu salah satu sebab dia depresi,’’tuturnya.

Baca juga: Menko PMK: Masalah Stunting Tak Sekadar soal Gizi Buruk

Kemungkinan lain adalah Rosnaeni pernah mengalami guncangan hebat saat anak ketiganya yang belum berusia setahun meninggal dunia.

Keluarga ini selalu tinggal terasing di dalam kebun sawit yang jauh dari tetangga sehingga interaksi dan sosialisasi sangat jarang, yang dimungkinkan juga menjadi penyebab mengapa Rosnaeni mengalami guncangan batin.

‘’Selain itu, pernah ada masalah saat melahirkan. Dari penjelasan petugas puskesmas, ada riwayat medis kalau darah putihnya sempat naik. Jadi kalau darah putih naik ke kepala saat perempuan melahirkan itu bisa mengakibatkan buta atau meninggal dunia, kemungkinan itu juga masih kami dalami,’’lanjutnya.

Dengan sekian banyaknya kemungkinan yang ada, petugas P2TP2A akan melakukan pendampingan dan konseling. Psikolog akan mencoba mengembalikan rasa percaya diri dan kesadaran Rosnaeni bahwa dia adalah seorang ibu yang memiliki anak dan membutuhkan perhatian orangtua.

‘’Sayangnya, upaya penanganan keluarga ini sempat terhenti akibat pagebluk Covid-19, dan baru kembali fokus sebulan belakangan.’’lanjutnya.

Sementara untuk R dan S, petugas sudah berhasil merayu mereka agar mau bersekolah dan dititipkan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Ruhama. Setelah beberapa hari berada di LKSA Ruhama, kedua anak tersebut sudah mulai beradaptasi dengan anak anak sebaya mereka, bahkan saat ini keduanya sudah betah dan tidak mau pulang.

"Untuk dua anak lainnya masih harus sama ibunya, rencananya akan kami bina dan konseling di RPTC. Makanya, kita lagi usaha merayu suaminya agar menyetujui pengobatan istrinya, sampai sekarang kami masih kesulitan,’’ kata Faridah.

(Kontributor Nunukan, Ahmad Zulfiqor)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com