KOMPAS.com - Tiga bocah usia tujuh tahun di Dusun VI Pulka, Desa Namanjahe, Kecamatan Salapian, Langkat, Sumatera Utara hilang secara misterius sejak Minggu (18/10/2020).
Mereka adalah adik kakak, YG dan NZ anak dari Sarkim. Serta ZHR anak dari Alamsyah.
Menurut keterangan saksi, tiga bocah tersebut sempat terlihat di kebun di dekat areal perkebunan sawit milik sebuah perusahaan.
Mereka bermain di sekitar pos palang perkebunan. Setelah itu keberadaan mereka tak lagi diketahui.
Baca juga: 3 Anak Hilang Misterius di Langkat, Polisi Turunkan Anjing Pelacak
Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Langkat Iptu Hussein, polisi dibantu oleh warta sudah melakukan pencarian. Namun hingga Kamis (22/10/2020), sama sekali tak diketahui keberadaannya.
"Posisi terakhir, kita sudah lakukan penyelidikan, pencarian bersama masyarakat atau Muspika di daerah tersebut. Memang belum ditemukan sampai detik ini," kata Hussein saat dihubungi, Kamis (22/10/2020).
Baca juga: Mencari Keberadaan Bagus, Balita 17 Bulan yang Hilang Sepekan Setelah Pulang dari Rumah Nenek
Menurut Hussein, Kapolres Langkat AKBP Edy Suranta Sinulingga berinisiatif menurunkan anjing pelacak untuk mencari ketiga anak tersebut.
Saat ini polisi sudah menyebar identitas ketiga anak tersebut untuk mempermudah pencarian. Terkait dugaan penculikan, ia mengatakan jika polisi belum bisa memastikan.
"Itu untuk kemungkinan terburuk," kata dia.
Baca juga: Seminggu Hilang, 2 Nelayan Ditemukan Selamat Terombang-ambing di Atas Perahu yang Terbalik
Ia mengatakan jika tiga bocah tersebut meninggalkan rumah sekira pukul 11.00 WIB.
"Anak kami yang hilang keluar rumah sekitar pukul 11.00, mereka pergi main ke titi kembar di Dusun VI Desa Naman Jahe. Kami baru menyadari karena kali ini gak seperti biasa mereka pulang untuk makan siang. Kami berharap anak kami bisa segera ditemukan. Kami juga mohon bantuan," katanya dilansir dari tribun-medan.com
Informasi warga sekitar, ketiga bocah bermain-main di area galian melihat beko yang sedang membuat parit.
Setelah itu mereka berjalan menuju jalan raya di palang kembar PT LNK, lalu tidak pernah kembali.
Saat ini, ratusan warga terus menyisir area kebun tempat ketiganya terakhir masih terlihat oleh pegawai kebun.
Warga turut dibantu aparat kepolisian setempat dan aparatur desa setempat.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro | Editor: Abba Gabrillin), tribun-medan.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.