Saat diamankan, H bingung untuk menghubungi keluarganya, karena orangtuanya sedang bekerja di Arab Saudi.
Kepala Bidang Humas Polda Banten Kombes Edy Sumardi mengatakan, dari 75 pelajar SMP, SMK, SMA dan anak putus sekolah yang diamankan, sebagian besar mengaku hanya ikut-ikutan berdemo.
"Sebagian ada diajak oleh temannya, sebagain ajakan dari medsos yang mereka sendiri enggak tahu tujuan unjuk rasanya apa, mau ke mana, diajak ikut saja," kata Edy.
Baca juga: Beredar Video Mahasiswa di Lampung Diduga Diculik, Ini Kata Polda
Edy menyayangkan di saat pandemi Covid-19 dan sekolah sedang menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh atau daring, para pelajar ini justru ikut-ikutan demo.
"Ini adalah tanggung jawab moril kita bersama sebagai anak bangsa untuk ikut mengimbau, mencegah. Para orangtua juga punya peran penting untuk ikut mengedukasi anaknya," ujar Edy.
Selain itu, menurut Edy, para remaja ini rentan terpapar Covid-19, karena melanggar protokol kesehatan.
"Kita akan rapid test semua yang diamankan, dites urine juga untuk mengetahui apakah mereka di bawah pengaruh obat-obat terlarang," kata Edy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.