KOMPAS.com - Seorang dosen di Universitas Wijaya Surabaya bernama Umar Sholahuddin berjanji akan memberikan nilai A bagi mahasiswanya yang ikut demo tolak Undang-Undang Cipta Kerja.
Saat ditemui, Umar menjelaskan, terlibat dalam aksi bisa menjadi sarana efektif bagi mahasiswa untuk belajar menjadi agen perubahan di masyarakat.
Sementara itu, sejumlah orangtua di Bandung, Jawa Barat, berbondong-bondong menjemput anak-anak mereka yang diamankan saat terlibat aksi demo pada Rabu (7/10/2020) lalu.
Dari sejumlah orangtua itu mengaku hendak menjemput anak mereka yang masih berusia remaja.
Baca juga: Polisi Pastikan Demo Buruh di Kawasan Industri Pulogadung Kondusif dan Tak Ditunggangi
Berikut ini cerita di balik aksi demo di sejumlah daerah:
Salah satu orangtua mengaku anaknya masih berusia 15 tahun dan turut diamankan polisi.
"Anak saya umur 15 tahun pak, masih SMP, kapan mau dikembalikan?" kata seorang ibu dengan nada tinggi, Kamis (8/10/2020).
Sementara itu, Wakapolrestabes Bandung Yade Setiawan Ujung segera mendatangi para orangtua tersebut.
Baca juga: Orangtua Pedemo Datangi Markas Polisi, Minta Anaknya Dikembalikan: Anak Saya Masih SMP...
Dirinya menjelaskan, anak-anak para orangtua tersebut sedang jalani pemeriksaan terkait perusakan fasilitas umum dan kericuhan yang terjadi pada demo UU Cipta kerja Rabu (7/10/2020) kemarin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.