Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Mahasiswa Jember Demo Tolak UU Cipta Kerja, Gelar Sidang Rakyat di Atap Ruko

Kompas.com - 08/10/2020, 12:14 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Jember menggungat menggelar aksi menolak UU Cipta Karya di bundaran DPRD Jember, Kamis (8/10/2020).

Mereka berasal dari berbagai elemen organisasi mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi di Jember.

Para demonstran berkumpul dan berangkat dari Universitas Jember. Kemudian menggelar long march hingga ke bundaran DPRD Jember.

Mereka berorasi dan menggelar sidang rakyat di atas atap pertokoan pinggir jalan. Sidang tandingan tersebut menolak UU Cipta Kerja.

Mereka kompak menggunakan masker, namun tidak menjaga jarak.

Baca juga: KPU Jember Lapor Polisi karena Situs Web Diretas, Berisi Konten Tak Senonoh

 

Di tengah orasi, sebagian demonstran melempari kantor DPRD dengan botol air mineral dan meneriakkan umpatan pada DPR.

"Ketika kekuasaan sudah tidak berpihak pada rakyat, maka hanya ada satu kata, lawan," kata Andi Saputra, koordinator lapangan aksi tersebut dalam orasinya.

Pihaknya meminta DPRD Jember agar menyampaikan aspirasi mahasiswa pada DPR. Yakni memperhatikan suara sakyat yang menolak UU Cipta Karya.

"Ini sidang menentukan nasib kami sendiri," ucap mantan ketua IMM Jember itu.

Sementara itu, Ketua PC PMII Jember Baijuri menambahkan, aksi Jember mengingat juga mendapat dukungan dari banyak elemen. Terutama dari Ormas NU dan Muhammadiyah.

"Aksi Jember menggugat ini sudah direstui oleh PCNU dan Muhamadiyah," kata Baijuri saat orasi.

Menurut dia, aksi tersebut untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa yakni penolakan terhadap UU Cipta Kerja karena dinilai merugikan rakyat.


Seharusnya, kata dia, aspirasi masyarakat yang menolak UU Cipta Karya didengarkan oleh para wakil rakyat di Senayan. Namun suara rakyat tidak di dengarkan.

Baca juga: Diretas 2 Kali, Ada Kalimat Umpatan kepada DPR di Situs KPU Jember

"Kalau rektor takut pada Mentri, Mentri takut pada presiden, maka presiden harus takut pada rakyat," tegas dia.

Ketua PC HMI Jember Azhar Adaby menambahkan mahasiswa berkumpul karena panggilan hati nurani.

"DPR tidak memiliki hati nurani dengan mengesahkan RUU Cipta Karya yang ditolak oleh masyarakat," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com