Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Penumpang Gelap" di Aksi Unjuk Rasa Menentang Omnibus Law

Kompas.com - 08/10/2020, 11:03 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Gelombang aksi unjuk rasa yang dilakukan untuk menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja terjadi di berbagai daerah.

Mereka mengecam keputusan pemerintah dan DPR yang telah mengesahkan regulasi tersebut di tengah pandemi corona.

Terlebih lagi, sejumlah poin dalam regulasi itu dianggap tidak adil.

Sebab, satu sisi memberikan karpet merah kepada para pengusaha dan investor, namun di sisi lain justru mengebiri hak dari para pekerja.

Namun demikian, rencana aksi damai yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat di berbagai daerah itu tak sedikit yang berlangsung ricuh dengan aparat keamanan.

Kericuhan itu diduga karena adanya "penumpang gelap" yang dilakukan kelompok Anarko dengan atribut khasnya berwarna hitam.

Mereka sengaja menyusupi aksi demonstrasi tersebut untuk berlaku anarkis.

Berikut ini laporan selengkapnya:

1. Aksi unjuk rasa di Banten

Kapolda Banten Irjen Pol Fiandar menduga aksi demo mahasiswa menolak omnibus law disusupi kelompok anarkisKOMPAS.com/RASYID RIDHO Kapolda Banten Irjen Pol Fiandar menduga aksi demo mahasiswa menolak omnibus law disusupi kelompok anarkis

Aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa di depan kampus UIN Sultan Maulana Hasanudin, Banten, pada Selasa (7/10/2020) malam berlangsung ricuh.

Para pendemo melakukan perlawanan kepada aparat keamanan yang berusaha melakukan pembubaran paksa dalam aksi menolak Omnibus Law Cipta Kerja tersebut.

Akibatnya, sejumlah aparat kepolisian mengalami sejumlah luka akibat terkena lemparan batu.

Dalam aksi tersebut, polisi berhasil mengamankan 14 orang pendemo yang dianggap sebagai "penumpang gelap" karena telah melakukan provokasi dan penyerangan kepada petugas.

Mereka yang diamankan tersebut dianggap sebagai bagian dari kelompok Anarko. Pasalnya, dalam aksi itu tidak hanya dari mahasiswa, tapi pelajar dan pekerja.

"Cara kerjanya, tampilannya, implementasi aktivitas demonya seperti itu. Sedang kita dalami, belum kita simpulkan, namun ke arah sana menjadi perhatian terkait kelompok-kelompok yang diduga Anarko," ujar Kapolda Banten Irjen Pol Fiandar kepada wartawan di Mapolda Banten. Rabu (7/10/2020).

Baca juga: Polisi Duga Kelompok Anarko Susupi Demo Tolak UU Cipta Kerja di Banten hingga Ricuh

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com