Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Orang Berbaju Hitam Diduga Susupi Aksi Tolak UU Cipta Kerja Ditangkap di Palembang, Ini Kronologinya

Kompas.com - 07/10/2020, 16:42 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Aksi demo penolakan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan diduga disusupi sekelompok orang berbaju hitam, Rabu (7/10/2020).

Hal itu dijelaskan aparat kepolisian yang menyebut ada 70 orang yang diduga penyusup telah diamankan.

Dari kelompok itu, polisi amankan senjata tajam dan air keras dari mereka.

"Yang kita amankan itu ada yang membawa sajam dan air keras. Mohon jangan tutup jalan, awasi barisan kalian," ujar Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Setiyadji didepan massa aksi.

Baca juga: Buruh: Katanya Gedung Rakyat, Kenapa Kami ke DPR-RI Diadang?

Kronologi

Anom menjelaskan, sebelum aksi dimulai, polisi telah melakukan penyisiran di sejumlah ruas dan lorong jalan di sekitar lokasi demo.

Polisi lalu menemukan sejumlah orang yang memakai berbaju hitam. Setelah dipantau, sekelompok orang tersebut segera masuk ke rombongan aksi.

Tak ingin kecolongan, polisi segera mengingatkan para mahasiswa yang ikut demo untuk mewaspadai penyusup.

"Adik-adik, teman-teman sekalian mohon dijaga barisannya. Kalau ada orang tak dikenal masuk cepat lapor ke kita, sudah ada 70 orang penyusup kita amankan dari tadi,"kata Anom saat itu.

Baca juga: Memenuhi Kantor DPRD, Buruh di Sumedang Minta Omnibus Law Dibatalkan

 

Macetkan jalan

Dari pengamatan Kompas.com, usai polisi mengamankan sejumlah orang tersebut, para mahasiswa meneruskan kembali aksi mereka.

Di sepanjang jalan, mereka tetap menerikan yel-yel penolakan RUU Cipta Kerja. Dalam aksi itu sekitar ribuan mahasiswa menggelar aksi di perempatan simpang DPRD Sumsel.

Akibatnya lalu lintas di sekitar jalan Pom VIIII sempat menjadi macet.

Baca juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja di Palembang, Polisi Amankan 70 Orang Diduga Penyusup

(Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com