Pihak Pondok Pesantren mengaku tidak bisa membendung keinginan para orangtua untuk memulangkan anaknya.
"Benar banyak orangtua menjemput sendiri anaknya. Itu di luar kewenangan kami melarang orangtua yang hendak memulangkan anaknya sendiri," kata Bisra, salah seorang pengasuh di Pondok Pesantren Salafiyah Polewali Mandar, saat dihubungi.
Sedangkan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Polewali Mandar Aco Djalaluddin membantah ada rencana rapid test massal untuk santri di pondok pesantren tersebut.
Dia mengatakan, penjemputan sejumlah santri oleh orangtuanya hanya berdasarkan isu yang beredar.
Baca juga: Klaster Covid-19 di Ponpes, Ganjar Minta Ada Protokol Khusus yang Disusun Bareng Kiai
Meski demikian, Aco mengklaim semua santri yang dijemput dalam keadaan sehat. Santri-santri itu bukan yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19.
“Semua santri yang dijemput orangtuanya itu kategori santri sehat sesuai hasil rapid test yang digelar beberapa kali sebelumnya. Mereka terpisah dari santri yang dinyatakan positif dan menjalani isolasi mandiri di pesantren secara terpisah,” jelas Aco yang juga anggota Satgas Covid-19 Polewali Mandar.
Sebagai informasi, saat ini ada 191 santri yang belajar di Pondok Pesantren Salafiyah Polewali Mandar.
Saat ada rapid test massal beberapa waktu lalu, ada 300 santri yang menunjukkan hasil reaktif.
Mereka kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan swab tenggorokan. Hasilnya, ada 191 santri yang terkonfirmasi positif terjangkit Covid-19. Kini 191 santri itu menjalani isolasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.