Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dendam di Arena Futsal Berujung Duel hingga Tewas

Kompas.com - 06/10/2020, 07:34 WIB
Taufiqurrahman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Mat Hobir (40) warga Desa Jenglate, Desa Campor, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, meninggal dunia akibat dianiaya.

Ia tewas setelah beduel menggunakan senjata tajam di rumah Rifa'e (55), warga Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, pada Minggu (4/10/2020) malam.

Mat Hobir mengalami luka sayatan senjata tajam di bagian kepala dan leher kiri belakang.

Sebelum tewas, Mat Hobir masih sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit dr H Slamet Martodirjo Pamekasan, bersama dengan dua rekannya yang ikut terlibat dalam duel tersebut, yakni Mahmudi (31) dan Robi (18), asal desa yang sama dengan Mat Hobir.

Baca juga: Video Viral Polisi di Pasuruan dan Tulungagung Joget Dangdut Saat Pandemi Corona, Bakal Disanksi?

Kasat Reskrim Polres Pamekasan, AKP Adhi Putranto Utomo saat dikonfirmasi di kantornya menuturkan, sebelum kejadian penganiayaan di rumah Rifa'e, ada peristiwa cekcok saat pertandingan futsal di Desa Kramat antra warga Desa Campor dengan warga Desa Kramat.

Namun, cekcok itu tidak sampai terjadi penganiayaan.

"Sebulan yang lalu mereka terlibat perselisihan di arena futsal hingga berlanjut kemarin malam," ujar Adhi Putranto Utomo, Senin (5/10/2020).

Cekcok di arena futsal sebulan yang lalu itu, nampaknya masih menyimpan dendam.

Mat Hobir, Mahmudi dan Robi bertemu lagi di arena aduan kelinci di Desa Tanjung, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang.

Di lokasi ini, terjadi perkelahian yang menyebabkan Fian, warga Desa Kramat terluka akibat senjata tajam di bagian kaki.

Pelaku penganiayaan berasal dari warga Desa Campor.

"Fian pulang ke rumahnya di Desa Kramat dalam keadaan terluka. Ia disambut ayahnya, Rifa'e," imbuh Adhi.

Beberapa saat kemudian, rumah Rifa'e didatangi warga Desa Campor menggunakan roda empat.

Jumlahnya 50 orang lebih. Namun, yang masuk ke dalam rumah Rifa'e hanya Mat Hobir, Robi dan Mahmudi.

Tiga orang itu terlibat berduel menggunakan sajam dengan tuan rumah.

Duel itu diketahui Tomi, keponakan Rifa'e. Melihat pamannya dikeroyok tiga orang sekaligus, Tomi datang membantu pamannya dengan membawa celurit.

Duel lima orang itu terjadi di dalam rumah Rifa'e.

Baca juga: Cemburu, Pria di Surabaya Bunuh Satpam Perumahan

Sedangkan Robi, anak Rifa'e menyelamatkan diri sebelum kedatangan warga dari Desa Campor.

Setelah lima orang itu sama-sama terluka, duel itu kemudian berakhir.

Lima orang yang terluka, dibawa ke rumah sakit yang berbeda masing-masing keluarga Rifa'e dibawa ke RSUD Slamet Martodirdjo Pamekasan.

Sedangkan keluarga Mat Hobir dirawat di Rumah Sakit Moh Noer Pamekasan.

"Tomi sudah kami tangkap sebagai tersangka. Mahmudi dan Robi juga jadi tersangka, masih dirawat di rumah sakit," ungkap Adhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com