Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Rusak dan Bakar Lokasi Wisata di Pamekasan, Ini Faktanya

Kompas.com - 05/10/2020, 15:45 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Ribuan orang di Pamekasan, Jawa Timur, merusak dan membakar lokasi wisata yang diduga menjadi sarang maksiat, Senin (5/10/2020).

Aksi tersebut membuat lokasi wisata Bukit Bintang di Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, rusak parah.

Menurut Kepala Polsek Palengaan, Iptu Sri Sugiharto, aksi tersebut dipicu rasa kesal warga yang sebelumnya telah meminta lokasi tersebut ditutup.

Namun, pemilik tempat wisata enggan menuruti permintaan warga tersebut.

"Sudah kami mediasi agar ditutup dulu, tapi pemiliknya ngotot tidak mau sehingga warga kesal," kata Sri Sugiharto.

Baca juga: Massa Bakar Tempat Wisata di Pamekasan karena Diduga Jadi Sarang Maksiat

Kronologi

Sri menjelaskan, massa awalnya berkumpul di persimpangan jalan akses menuju lokasi wisata.

Setelah itu, massa berjalan kaki menuju lokasi wisata. Sesampainya di lokasi, sejumlah warga mulai melakukan perusakan fasilitas wisata, salah satunya pagar dan tempat berteduh pengunjung.

Tak berselang lama, massa mulai membakar gubuk beratap jerami di bagian atas bukit. Api semakin membesar sehingga menjalar ke gubuk lainnya yang sama-sama beratap jerami.

Baca juga: Joget Dangdut di Tengah Pandemi, Sejumlah Polisi Dipanggil Polda Jatim

Saat itu, salah satu warga bernama In'am Kholil mengatakan, keberadaan wisata Bukit Bintang sangat meresahkan warga sekitar karena sering dijadikan tempat berbuat maksiat.

Selain itu, tempat wisata Bukit Bintang berdekatan dengan lembaga pendidikan pondok pesantren yang dinilai mengganggu kegiatan pendidikan.

"Tempat wisata itu hanya kedok saja, padahal tempat itu sering dilaporkan oleh warga jadi sarang maksiat," ujar I'am Kholil.

 

Tak sesuai izin

Sementara itu, aparat gabungan segera dikerahkan ke lokasi untuk meredam kemarahan warga.

Dari keterangan Kepala Bidang Penegakan dan Penindakan Peraturan Daerah Satuan Polisi Pamong Praja Pamekasan Yusuf Wibiseno, pemilik tempat wisata itu diduga tak menjalankan izin usaha sesuai dengan yang diajukan.

Baca juga: Detik-detik 7 Mobil Offroad Terseret Arus Sungai di Bali, 1 Terjebak

"Antara izin dengan praktek usaha di lapangan berbeda," ungkap Yusuf.

Sementara itu, pemilik tempat wisata Bukit Bintang, Mustofa, hingga saat ini belum bisa dimintai keterangannya.

Saat Kompas.com mendatangi rumah Mustofa yang jaraknya hanya 50 meter dari lokasi wisata, tak membuhakan hasil. Tidak ada satupun orang di rumah Mustofa.

(Penulis: Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com