Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhenti Kerja karena Pandemi, Ari Berhasil Manfaatkan Bunga Telang

Kompas.com - 02/10/2020, 09:27 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Situasi yang sulit saat pandemi membuat orang kreatif memanfaatkan lingkungan.

Salah satunya Danang Ari Krisnadi (27) Warga Dusun Sirat RT 3, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ari berhenti bekerja setelah muncul pandemi dan memanfaatkan tumbuhan di pekarangan menjadi sumber penghasilan utama.

Ari bercerita, sebelum pandemi bekerja di sebuah percetakan dan menjadi terapis.

 

Baca juga: Hadapi Perubahan Iklim, Bunga di Seluruh Dunia Alami Perubahan Warna

Petaka terjadi, muncul pandemi covid-19 menyebabkan terjadi pengurangan pegawai oleh kantornya.

Danang jadi salah satu pegawai yang ikut rombongan yang diberhentikan.

Sebagai seorang kepala keluarga, dia memutar otak untuk tetap memperoleh penghasilan setiap harinya.

Bunga telang yang sudah dikeringkanShutterstock/TYSB Bunga telang yang sudah dikeringkan

Saat sedang mencari ide dari kanal YouTube, dan referensi lain di laman internet, dia melihat pemanfaatan bunga telang yang bisa diolah menjadi berbagai produk.

Dia lantas teringat, di halaman rumahnya terdapat beberapa pohon telang yang tumbuh subur.

Baca juga: Kisah Guru Honorer yang Rela Gaji Minus untuk Berdayakan Lansia

 

Keinginan kuat dan tekad untuk bangkit membuat dirinya mulai mencoba memanfaatkan.

"Saya lihat kok di pekarangan saya ternyata banyak bunga telang. Nah dari situ saya lalu mencoba memanfaatkannya untuk jadi Teh," ucap Ari kepada wartawan di rumahnya Kamis (1/10/2020).

Lalu dia coba untuk menanam lebih banyak bunga telang, pada April sudah bisa dipanen.

Modal tekad dan dibantu beberapa anggota keluarganya, Ari mengolah bunga telang menjadi teh dan beragam produk lainnya dengan label kedai herbal 'Ash Shikhah'.

Ternyata laku dan diminati banyak orang. Sebab, menurutnya teh dari bunga telang berkhasiat meningkatkan imun tubuh, turunkan kolesterol, tensi, gula darah hingga asam urat.

Tidak hanya minuman, tapi Ari sudah mencoba membuat sabun yang berasal dari bunga telang.

Baca juga: Bunga Bangkai Ditanam Dalam Pot, Pemilik Terancam Dipidana

Untuk sabun dan sampo belum fokus karena untuk produksi sabun perlu waktu dua sampai enam pekan.

"Paling cepat produksi minuman. Karena itu pasaran kami masih di teh tubruk sama teh celup, kalau sampo dan lainnya masih terkendala di perizinan," ucap Ari.

Untuk produk yang dibuatnya seperti teh tubruk bunga telang kemasan 6 gram dipatok dengan harga Rp 5.000, untuk kemasan 10 gram dipatok Rp 10.000, dan kemasan 25 gram dihargai Rp 25000.

Sedangkan untuk teh celup bunga telang isi 15 kantong dipatok dengan harga Rp 10.000.

Untuk sabun Rp 12.000, sampo Rp 10.000, sabun batang Rp 5000, hand soap seperempat liter Rp 12000 dan untuk kemasan setengah liter Rp 15000.

Baca juga: Foto Viral Bunga Bangkai di Pot Warga, Ternyata Sudah Hancur, Teronggok di Pekarangan

Ari mengaku memasarkan produknya menggunakan media sosial seperti Facebook dan Whatsapp.

Untuk penjualan sudah menjangkau berbagai kota di Indonesia seperti Makasar, Lombok, dan Kalimantan.

Kini Ari coba memasarkan ke luar negeri seperti Bangladesh. Untuk mendukung hal itu dia akan menambah luasan lahan bunga telang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com