Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2020, 19:50 WIB
Rasyid Ridho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Nana Suryana mengaku akan terus melakukan upaya mitigasi.

Hal itu dilakukan setelah adanya riset dari peneliti dari Institut Teknologi Banding (ITB) tentang potensi tsunami selatan Jawa mencapai 20 meter yang terbit di jurnal Nature Scientific Report.

"Riset ini tentunya menjadi peringatan dini sebagai bentuk kewaspadaan bagi kita semua. Khususnya yang berada di daerah Banten Selatan, karena zona rawan tsunami," kata Nana saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/9/2020).

Nana menjelaskan, potensi tsunami di wilayah Banten Selatan bisa saja terjadi. Namun upaya mitigasi terus dilakukan.

Baca juga: 3 Sirene Tsunami di Banten Rusak dan Hanya Ada 1 Shelter

Sebab, di wilayahnya terdapat megathrust yang merupakan zona tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia. 

"Kemudian pemerintah sudah melakukan pemetaan sejak terjadi tsunami akibat longsor Krakatau, sudah dipetakan daearh-daerah mana saja yang tidak boleh didirikan bangunan," jelasnya.

Meski begitu, masyarakat Banten, terutama di wilayah pesisir selatan tidak perlu khawatir dan tidak usah panik.

Jika panik, aktifitas masyarakat akan terganggu dan pada akhirnya menjadi ketakutan yang terus membayangi.

"Tentunya ini sebagai peringatan agar lebih waspada kemudian kita juga melakukan edukasi dan sosiasliasi kepada masyarakat agar tetap waspada," ungkapnya.

Selama ini, pemerintah Provinsi Banten bersama kabupaten/kota sudah melakukan simulasi, menyiapkan lokasi titik kumpul, dan jalur evakuasi di sepanjang pesisir Banten.

"Titik lokasi evakuasi sudah ada, jika terjadi tsunami sudah secara mandiri masyarakat memanfaatkannya. Namun, jalur evakuasi itu akan selalu diingatkan," kata Nana.

Baca juga: Potensi Tsunami Tinggi di Selatan Jawa, Pemda dan Masyarakat Diingatkan Tingkatkan Kewaspadaan

Ke depan, pemerintah akan melakukan simulasi bencana gempa dan tsunami kepada masyarakat dan pelaku usaha di wilayah rawan.

"Simulasi tahun ini atau tahun depan akan kita lakukan. Minimal masyarakat sudah siap menghadapinya, untuk mengingatkan," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com