Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2020, 14:13 WIB
Aprillia Ika

Editor

MAKASSAR, KOMPAS.com - Tawuran antara dua kelompok pemuda pecah di Jl Kandea 3, Kecamatan Bontoala, Makassar pada Sabtu (26/9/2020). Akibatnya, satu orang tewas terkena panah.

Hal itu disampaikan oleh Kapolrestabes Makassar Kombes Yudhiawan Wibisono di lokasi kejadian. Korban bernama Muhammad Akbar Ali, warga Kandea, Makassar.

Ia membeberkan kronologi tewasnya korban, saat tawuran terjadi.

"Satu orang meninggal dunia bernama Akbar dan itu saya harus melakukan pengecekan ke lokasi lokasi," kata Yudhiawan Wibisono kepada wartawan, Sabtu, seperti dikutip dari Tribun Timur.

Baca juga: Tawuran Antarwarga di Makassar, 1 Orang Tewas Terkena Anak Panah

Informasi yang dihimpun, korban terkena anak panah saat keluar, karena rumahnya dilempar botol yang berisi bensin dan menyala. Hal itu mengakibatkan beberapa titik rumah korban terbakar.

"Awalnya rumah korban dilempar botol yang berisi bensin dan dinyalakan sehingga mengakibatkan ada beberapa titik yang terbakar. Korban keluar dan langsung terkena anak panah atau busur. Setelah itu dibawa ke RS namun nyawa korban tak tertolong," jelasnya.

"Ini akan kami usut tuntas karena mengakibatkan menghilangnya nyawa seseorang yaitu saudara kita bernama Akbar," ujarnya.

Baca juga: Polisi: Tawuran Pelajar di Karawang Sudah Direncanakan, Masing-masing Bawa Celurit dan Parang

Motif tawuran belum diketahui

Yudhiawan mengatakan, pihaknya masih mendalami apa motif dari tawuran antarkelompok pemuda tersebut.

"Sementara ini situasi sudah kondusif dan masih dilakukan penyisiran di beberapa lokasi diduga tempat persebunyian terduaga pelaku. Personel yang diturunkan ada 60 brimob 60 sabhara, reserse jatanras kita turunkan semua di sini untuk dilakukan penyisiran," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, tawuran di Jl Kande 3 Kota Makassar, Sabtu (26/9/2020), pecah di dua titik.

Pertama, di pertigaan perbatasan Kandea 3 Kecamatan Bontoala dan Bunga Ejayya Kecamatan Tallo. Kedua, di kanal Kandea dan Bunga Ejayya.

Tawuran itu membuat warga sekitar resah lantaran takut terkena lemparan batu dan busur.

 

Dari informasi yang dihimpun, tawuran itu melibatkan antar pemuda Kandea dan Bunga Ejayya.

Sekira pukul 18.00 Wita tawuran antar kelompok itu telah usai. Tampak batu, beling, serta bekas petasan berserakan di lokasi tawuran tersebut.

Belum diketahui apa penyebab tawuran antarkelompok pemuda tersebut.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Warga Kandea Meninggal Dunia Akibat Terkena Busur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com