Melihat Lebih Dekat Emil Dardak Menggunakan Media Sosial...

KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak kerap memanfaatkan media sosial sebagai sarana komunikasi dengan warga, seperti menyosialisasikan program pembangunan Pemprov Jawa Timur.

Rata-rata lini massa media sosialnya diwarnai unggahan seputar apa yang dikerjakannya sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur.

"Ada yang penting lagi selain sebagai sarana komunikasi dan sosialisasi, saya juga manfaatkan medsos untuk menjaring masukan dari warga," kata Emil, dalam wawancara dengan Kompas.com, belum lama ini.

Karena itu, bagaimanapun kondisinya, dia berupaya merespons apapun bentuk masukan dari masyarakat melalui media sosial.

Baca juga: Emil Dardak Sering Diomeli Arumi Bachsin karena Lagu Dialah

"Senyinyir apapun komentarnya, kalau jawaban kita bisa mencerahkan untuk semua orang, akan dijawab secara proporsional, karena saya yakin respons tersebut untuk kebaikan bersama," ujar Emil Dardak.

Namun, mantan Bupati Trenggalek ini juga meminta maaf dan memohon pengertian jika ada komentar yang belum bisa ditanggapi, semata-mata karena kesibukannya sebagai wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Dia juga tidak semerta-merta merespons masukan atau pertanyaan dari warganet karena bisa jadi masukan atau pertanyaan tersebut bukan domain dari Pemprov Jawa Timur, melainkan domain dari pemerintah daerah setempat.

Karena itu, dia mengaku sangat selektif merespon pertanyaan dari warganet.

Sesekali, suami dari artis Arumi Bachsin ini mengisi media sosialnya dengan cerita kehidupan pribadinya keluarganya, namun tetap menyelipkan nilai-nilai kampanye moral.

Seperti pada 23 Juli 2020, bertepatan dengan Hari Anak Nasional, di Instagram Emil mengunggah video berdurasi 35 detik yang menunjukkan kemesraan ia dan sang istri Arumi Bachsin, kepada kedua anaknya, Lakeisha Ariestia Dardak dan Alqeinan Mahsyirputro Dardak.

Video tersebut disertai caption, "Selamat Hari Anak Nasional untuk kita semua. Semoga di tengah pandemi, tidak mengurangi semangat kita untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita. Terima kasih kepada isteri tercinta @arumibachsin_94 yang sudah menjadi ibu yang hebat bagi anak-anak saya, Lakeisha dan Alqeinan. Walau lebih banyak di rumah, semoga anak-anak senantiasa bahagia selalu" tulis @emildardak.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Selamat Hari Anak Nasional untuk kita semua. Semoga ditengah pandemi, tidak mengurangi semangat kita untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita. Terima kasih kepada istri tercinta @arumibachsin_94 yang sudah menjadi ibu yang hebat bagi anak-anak saya, Lakeisha dan Alqeinan. Walau lebih banyak di rumah, semoga anak-anak senantiasa bahagia selalu. . . #harianaknasional2020 #harianaknasional #harianak #jatim #jawatimur

A post shared by Emil Elestianto Dardak (@emildardak) on Jul 22, 2020 at 11:19pm PDT

Emil mengatakan, karakter dirinya bermedia sosial sebenarnya sangat resmi dan terkesan kaku.

"Mungkin karena karakter saya ya, jadi tidak bisa posting yang alay-alay. Tapi selalu saya sisipkan hal-hal yang remeh tapi pesannya mengena," tutupnya.

Mengelola medsos bersama tim

Emil mengaku tidak memiliki waktu khusus untuk memanfaatkan media sosial yang dioperasikannya.

"Kalau ada waktu senggang di sela-sela pekerjaan, biasanya kita operasikan media sosial," ujar dia.

Selama ini, ada 3 platform media sosial yang dioperasikan Emil Dardak, yakni Instagram, Twitter, dan Facebook.

Sampai 21 September 2020, akun Instagram @emildardak memiliki 259.000 pengikut. Di Twitter akun @EmilDardak punya 19.800 pengikut.

Sedangkan di Facebook melalui akun @emilelestiantodardak, ia punya 15.000 lebih pengikut.

Emil mengaku tidak sendirian mengoperasikan 3 platform media sosial tersebut, namun dengan bantuan tim khusus.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jatim Belum Turun Sesuai Instruksi Jokowi, Begini Kata Emil Dardak

"Kadang saya sendiri yang mengunggah, kadang juga tim yang membantu," ucap dia.

Emil menganggap media sosial sebagai sarana yang sangat penting untuk era saat ini.

Termasuk bagi seorang pejabat publik karena sangat efektif dan efisien sebagai alat berinteraksi dengan warga.

"Kalau kami bertemu warga, sehari mungkin hanya bisa beberapa orang saja, tapi dengan medsos, sekali mengunggah pesan, bisa mencakup puluhan ribu warga," ujar dia.

Selain itu, dengan medsos, pejabat publik bisa langsung mendengar laporan dari warga yang selama ini belum didapat dari bawahannya, seperti laporan pungutan liar di dalam dunia pendidikan dan sebagainya.