Kemarahan SF semakin bertambah saat sang anak kembali ke rumah.
Ketika itu, SF melihat chat sang anak di aplikasi WhatsApp dengan tantenya.
Kepada tantenya, NJ bercerita ibunya berbohong mengenai NJ yang tak pernah ikut belajar daring.
"Amarah sang ibu memuncak, ia kemudian menganiaya sang anak dan merekamnya dan dikirimkan ke tante korban tentang klarifikasi sang anak bahwa dirinya tidak berbohong." ungkap Asian.
Kepada polisi, SF mengakui perbuatannya dan menyesal telah berbuat di luar kontrol terhadap sang anak.
Baca juga: Sulit Diajari Belajar Online, Bocah SD Dipukuli Sapu hingga Meninggal
Padahal ia awalnya hanya mengirimkannya ke sejumlah keluarga almarhum suaminya.
"Awalnya saya hanya mengirim video itu ke sejumlah keluarga almarhum suami saya. Namun entah siapa yang membagikannya ke media sosial," jelas SF di Ruang PPA Polres Parepare.
Kini, SF hanya bisa menyesali perbuatannya.
"Saya memukul NJ lantaran kesal, namun sebagai ibu saya menyesal," ujar dia.
Ia mengaku, merawat seorang diri tiga anak sepeninggal sang suami.
Kelurga pun menginginkan supaya persoalan itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan dengan mediasi agar SF tak dikenai sanksi.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin | Editor : Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.