KOMPAS.com- Nasib malang menimpa seorang bocah SD berusia 8 tahun.
Dia dipukuli hingga tewas oleh orangtuanya lantaran sulit diajari saat belajar online di rumah.
Sedangkan di Lampung, polisi masih mendalami sosok penusuk Syekh Ali Jaber untuk mengungkap motif penusukan.
Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi fokus perhatian pembaca Kompas.com :
Sebab meski telah menjalani pemeriksaan selama 48 jam, motif tersangka berinisial AA itu belum terungkap.
Sosok AA secara fisik berperawakan kurus. Ia rupanya adalah warga Jalan Tamin, Kelurahan Sukajawa, Tanjung Karang Barat Bandar Lampung.
Ketua RT setempat, Jumawan mengaku AA sudah tiga tahun meninggalkan kampung itu.
"Kabar terakhir dia tinggal di Mesuji," kata dia.
Diduga, AA juga bukan orang gila. Sebab, menurut pemeriksaan awal, AA bisa berinteraksi dengan lancar saat diperiksa.
Polisi juga belum menemukan kartu tanda pasien RSJ Kurungan Nyawa.
Dari cara menusuk, AA diduga memiliki motif kuat.
Syekh Ali Jaber menilai pelaku bukan orang gila dan memiliki motif kuat yang membuat ia menjadi incaran AA.
“(Pelaku) bukan orang yang, maaf, gila sembarangan. Pertama, dari segi kekuatan, badannya kurus, kecil. Tidak mungkin jika melihat tubuhnya bisa ada kekuatan sampai separuh pisau menusuk,” kata Ali Jaber.
Baca juga: 7 Fakta Pemuda Penusuk Syekh Ali Jaber, 3 Tahun Tinggalkan Kampung dan Dijerat 2 Pasal