Melihat itu, kata Syamsuddin, dirinya dan warga lainnya tidak berani menghalaunya, karena saat itu SB masih emosi sambil meneteng badik yang terhunus.
"Tidak beraniki mendekat karena bawa badik, baru nakasih goyang-goyang badiknya," katanya dikutip dari TribunTimur.com.
Baca juga: Hendak Ditangkap, Pelaku Penikam Pengantar Air Galon Ngaku Wartawan
Kanit Reskrim Polsek Tamalate AKP Ramli mengatakan, sebelum peristiwa itu terjadi, pelaku sempat menghubungi korban selama empat hari. Namun, ia tak kunjung datang.
Pelaku marah saat melihat korban mengantarkan galon di sekitar rumahnya.
SB kemudian menikam korban dengan menggunakan sebilah badik satu kali di bagian jantung.
Baca juga: Pengantar Air Galon di Makassar Tewas Usai Ditikam Pelanggannya
Penusukan itu terjadi secara tiba-tiba saat korban medatangi rumah SB.
"Jadi antara pelaku dan korban memang sudah ada dendam ya. Jadi ini gara-gara galon sehingga ada ketersinggungan, sudah 4 hari ditelepon-telepon namun (korban) tidak datang," kata Ramli saat diwawancara wartawan, Senin sore.
Kata Ramli, usai ditikam, korban sempat berlari untuk menghidari perlakuan pelaku. Namun, di tengah jalan, korban tumbang dan meninggal dunia.
Baca juga: Pengakuan Pelaku Penikaman Pengantar Air Galon hingga Tewas di Makassar