Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Syekh Ali Jaber Ditusuk Saat Isi Pengajian | Usir Kapal "Coast Guard" China di Laut Natuna

Kompas.com - 14/09/2020, 06:14 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com- Insiden penusukan ulama Syekh Ali Jaber oleh orang tak dikenal di Masjid Afaludin Tamin Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020).

Akibat kejadian itu, Syekh Ali Jaber yang sedang mengisi pengajian, mengalami luka tusukan di bagian bahu kanan.

Berita tersebut menjadi sorotan pembaca Kompas.com di hari kemarin. 

Sementara itu, Badan Keamanan Laut RI (Bakamla) mengusir kapal coast guard China di wilayah yurisdiksi Indonesia.

Dari informasi yang diperoleh, kapal coast guard China tersebut terdeteksi di ZEEI Laut Natuna Utara pada Sabtu (12/09/2020) pukul 10.00 WIB.

Namun, kapal China dengan nomor lambung 5204 tersebut bersikeras mereka berada di area nine dash line yang merupakan wilayah teritorial China.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Usir Kapal Coast Guard China dari Natuna

Badan Keamanan Laut (Bakamla) resmi menggelar Operasi Cegah Tangkal Tahun 2020 dengan dilepaskannya kapal KN Pulau Nipah-321 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (4/9/2020).Bakamla RI Badan Keamanan Laut (Bakamla) resmi menggelar Operasi Cegah Tangkal Tahun 2020 dengan dilepaskannya kapal KN Pulau Nipah-321 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (4/9/2020).

Dalam keterangan resminya, Bakamla RI telah berkoordinasi dengan Kemenkopolhukam dan Kemenlu terkait insiden kapal coast guard asal China

Sebagai informasi, KN Nipah 321 adalah salah satu unsur Bakamla RI yang sedang melaksanakan operasi cegah tangkal 2020 di wilayah zona maritim barat Bakamla.

Operasi yang dilepas pada 4 September lalu di dermaga JICT Tanjung Priok oleh Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Aan Kurnia, ini rencana akan digelar hingga akhir November 2020. Baca berikutnya

Baca berita selengkapnya: Kapal "Coast Guard" China Bersikeras Tak Mau Keluar dari Laut Natuna Utara

2. Situs purbakala warisan Kerajaan Wengker

Jejak peninggalan Kerajaan Majapahit di Dusun Bendo Desa Kumitir, kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, setelah diekskavasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur. Sisi barat dari Situs Kumitir ini diduga merupakan jejak arkeologis dari pintu gerbang istana Raja (Bhre) Wengker, sekaligus tempat pendharmaan untuk Mahesa Cempaka.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Jejak peninggalan Kerajaan Majapahit di Dusun Bendo Desa Kumitir, kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, setelah diekskavasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur. Sisi barat dari Situs Kumitir ini diduga merupakan jejak arkeologis dari pintu gerbang istana Raja (Bhre) Wengker, sekaligus tempat pendharmaan untuk Mahesa Cempaka.

Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho mengungkapkan, jejak arkeologis situs Kumitir sebagai istana Bhre Kahuripan diketahui setelah pihaknya merampungkan proses kajian dari hasil ekskavasi.

Hingga saat ini, BPCB Jawa Timur menggali di beberapa titik kawasan situs Kumitir sejak 4 Agustus hingga 9 September 2020.

"Dari hasil ekskavasi kemudian kita lakukan kajian, kita interpretasikan situs Kumitir ini adalah istana Bhre Wengker," kata Wicaksono kepada Kompas.com, di kawasan situs Kumitir, Sabtu (12/9/2020) petang.

Baca berita selengkapnya: Arkeolog Temukan Jejak Istana Raja Wengker, Menantu Pendiri Majapahit di Situs Kumitir

3. Kasus jasad bocah dibunuh orangtua

Kepolisian dan warga Desa Cipalabuh, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten melakukan pengangkatan jenazah yang diduga korban pembunuhan, Sabtu (12/9/2020).Istimewa Kepolisian dan warga Desa Cipalabuh, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten melakukan pengangkatan jenazah yang diduga korban pembunuhan, Sabtu (12/9/2020).

Polisi membongkar makam dan menemukan jasad bocah 8 tahun di pemakaman Desa Cipalabuh, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten.

Berdasar hasil penyelidikan, bocah diduga korban pembunuhan kedua orangtuanya.

Peristiwa itu membuat warga di sekitar TPU Gunung Keneng gempar.

Warga mengaku, makam itu tiba-tiba ada. Di satu sisi, warga tak mendengar kabar orang meninggal di desa mereka.

Baca berita selengkapnya: Diduga Dibunuh, Jenazah Bocah Perempuan Ditemukan Terkubur dengan Pakaian Lengkap

4. Syekh Ali Jaber ditusuk OTK

Syekh Ali Jaber ditusuk orang tidak dikenal di masjid Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020).Tangkapan layar Syekh Ali Jaber ditusuk orang tidak dikenal di masjid Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020).

Saat mengisi pengajian di Masjid Afaludin Tamin Sukajawa, Syekh Ali Jaber diserang seorang pemuda berkaus biru dengan sebilah pisau.

Syekh Ali Jaber sempat menghindar, namun bahu kanannya terluka.

"Saat ini (Syehk) sedang dirawat di Puskesmas Gedong Air," ucap Kapolsek Tanjungkarang Barat AKP David Jeckson Sianipar, dikutip dari Tribunjabar, Minggu.

Baca juga: Syekh Ali Jaber Ditusuk Saat Mengisi Pengajian di Masjid Bandar Lampung

5. Polisi buru pengemudi Pajero yang tabrak pesepeda

Ilustrasi kecelakaan lalu lintasSHUTTERSTOCK Ilustrasi kecelakaan lalu lintas

Kecelakaan terjadi di simpang Jalan Jenderal Sudirman-Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Minggu (13/9/2020) sekitar pukul 07.00 WIB.

Seorang pesepeda meninggal setelah ditabrak mobil Pajero. Satu orang lainnya alami luka berat.

Sementara itu, pengemudi Pajero dilaporkan kabur usai kecelakaan tersebut.

"Ya benar. Satu korban meninggal dunia atas nama Zulhelmi berstatus sebagai PNS (pegawai negeri sipil). Korban mengalami luka berat di kepala dan kaki," kata Emil melalui pesan WhatsApp, Minggu.

Baca berita selengkapnya: Pajero Tabrak 2 Pesepeda di Pekanbaru, Satu Tewas, Pelaku Kabur

(Penulis: Kontributor Jombang, Moh. Syafií, Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief, Aprillia Ika, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com