Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2020, 20:13 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi kaget seorang penjual keripik bawang meninggal mendadak di depan matanya, Senin (7/9/2020). Pria bernama Agustinus Simorangkir itu meninggal diduga karena penyakit jantung.

Dedi menceritakan, awalnya Senin sore ia berangkat dari Purwakarta menuju Subang. Dedi tadinya ingin masuk tol melalui gerbang tol Jatiluhur seusai bersih-bersih di gerbang tol selama seharian.

Namun ia tidak jadi masuk tol dan memutar arah menuju jalan Veteran, Purwakarta, karena tiba-tiba merasa ingin masuk ke jalur itu.

Saat melewati jalan arteri itu, tepat RS Bayu Asih di samping SMP 7, ia melihat seorang pria paruh baya sedang duduk di pagar tembok untuk istirahat dengan di depannya ada tumpukan keripik bawang.

"Saya sudah maju jauh, mundur lagi karena melihat pria itu dan ingin membeli dagangannya," kata Dedi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Senin (7/9/2020).

Baca juga: Dedi Mulyadi: Babat Hutan dan Gusur Kaum Adat, Pengkhianatan terhadap Pancasila

Setelah bertemu Dedi, pria itu memperkenalkan diri Agustinus Simorangkir dan berjualan keripik bawang dari pagi sampai sore tetapi tidak laku.

Dedi pun akhirnya memborong keripik tersebut dan mengajaknya naik mobil untuk diantar pulang ke rumahnya yang masih berada di Purwakarta.

"Di perjalanan ia bercerita bahwa ia dulunya pegawai bank. Ia memiliki penyakit jantung hingga harus sampai dipasang ring. Sementara istrinya struk dan kedua anaknya cacat. Satu tak bisa jalan dan ngomong dan satu lagi tak bisa jalan," kata Dedi.

Setibanya di rumahnya di Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta, kata Dedi, Agustinus dan anaknya paling besar tampak bahagia. Agustinus pun memanggil istrinya bahwa ada Dedi Mulyadi.

"Mah, ada Kang Dedi," kata Dedi menirukan ucapan Agustinus.

Namun beberapa menit kemudian, wajah Agustinus tiba-tiba pucat dan nafasnya sesak. Selain itu, wajahnya mulai biru.

"Akhirnya ia meninggal di depan saya," ucap Dedi dengan suara parau.

Dedi mengaku syok menghadapi kejadian ini. Ia pun segera membawa Agustinus ke rumah sakit yang jaraknya sekitar 5 menit. Namun di rumah sakit, Agustinus dinyatakan sudah meninggal.

"Kata istrinya ia terlalu bahagia bisa bertemu saya karena sudah lama ingin bertemu," kata Dedi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Selamatkan 2 Bocah Usia SD yang Kerap Isap Lem

Mantan bupati Purwakarta itu mengaku ada rasa bahagia sekaligus sedih dalam peristiwa itu. Dia bahagia ternyata banyak dirindukan oleh orang-orang yang membutuhkan. Lalu rasa sedihnya adalah kenapa tidak dari dulu bertemu dengan Agustinus.

Dedi mengatakan, ia akan membiayai semua kebutuhan pemakaman Agustinus.

Ia juga akan menanggung biaya keluarga almarhum selama setahun hingga sampai istri almarhum bisa mandiri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Regional
Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Regional
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Regional
Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Regional
Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Regional
Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Regional
Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Regional
Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Regional
Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Regional
Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Regional
Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Regional
6.000 Lampu Terangi Jalan Raya Bandung Barat, Hengky Kurniawan: Janji Politik Kami Tuntaskan

6.000 Lampu Terangi Jalan Raya Bandung Barat, Hengky Kurniawan: Janji Politik Kami Tuntaskan

Regional
Alun-alun Cililin, Ruang Publik Berkonsep 'Little Madinah' di Bandung Barat

Alun-alun Cililin, Ruang Publik Berkonsep "Little Madinah" di Bandung Barat

Regional
Pemkab Blora Salurkan Ratusan Ton Beras untuk Masyarakat Kurang Mampu

Pemkab Blora Salurkan Ratusan Ton Beras untuk Masyarakat Kurang Mampu

Regional
TPA Jatibarang Terbakar, Mbak Ita: Diduga karena Semak Belukar Kering

TPA Jatibarang Terbakar, Mbak Ita: Diduga karena Semak Belukar Kering

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com