Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Siswa Tidak Bisa Belajar Online, Sekolah Ini Gelar Belajar di Luar Ruangan

Kompas.com - 03/09/2020, 15:23 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kebijakan belajar dari rumah di masa pandemi Covid-19 mengharuskan seluruh siswa mengikuti belajar secara online (daring).

Namun, tak semua siswa bisa mengikuti aktivitas belajar online karena keterbatasan fasilitas. Beberapa orangtua tak bisa menyediakan ponsel agar anaknya bisa belajar online.

SMP 3 Kota Jayapura punya cara lain mengatasi hal itu. Mereka menggelar proses belajar mengajar tatap muka di luar ruangan.

Aktivitas belajar tatap muka itu membuat para siswa lebih dekat dengan alam.

Mereka memanfaatkan salah satu sisi halaman sekolah yang tak terlalu luas. Lantai halaman itu diwarnai dengan cat. 

Baca juga: Usai Demo di Kantor Gubernur, Seorang Mahasiswa Diculik Orang Tak Dikenal

Pihak sekolah menyusun meja panjang dengan jarak yang cukup lebar.

Para siswa pun tidak duduk berdampingan. Mereka juga mengenakan masker dan menerapkan protokol kesehatan.

Tempat cuci tangan yang terbuat dari galon air pun telah tersedia di sekitar itu.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura Fachrudin Passolo mengatakan, penerapan belajar tatap muka di luar ruangan itu merupakan inisiatif SMP 3 Jayapura.

"Saya belum mengeluarkan protap, itu kreativitas mereka sendiri," ktaa Fachrudin saat dihubungi, Kamis (3/9/2020).

Menurut dia, keluhan para orang tua siswa yang kurang mampu sudah disampaikan sejak awal pemerintah mengeluarkan kebijakan belajar dari rumah.

Proses pembelajarqn luar ruangan yang diberlakukan SMP 3 Kota Jayapura bagi siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran secara daring, Jayapura, Papua, Kamis (3/9/2020)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Proses pembelajarqn luar ruangan yang diberlakukan SMP 3 Kota Jayapura bagi siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran secara daring, Jayapura, Papua, Kamis (3/9/2020)
Pada tahun ajaran baru ini, beberapa sekolah mulai menerapkan sistem pembelajaran terbatas, salah satunya di SMP 3 Kota Jayapura.

"Sekarang dalam merdeka belajar kita sekali-sekali harus belajar di luar ruangan supaya menghilangkan kejenuhan anak-anak dan mereka punya keinginan yang kuat untuk belajar di sekolah," kata Fachruddin.

Selain itu, sambung Fachruddin, Kota Jayapura telah bersiap membuka sekolah untuk tingkat SMP. Namun hal tersebut masih menunggu kesepakatan dari komite sekolah.

"Untuk membuka sekolah, salah satu syaratnya itu harus disetujui oleh orangtua melalui komite sekolah, kalau belum disetujui maka anak-anaknya tetap sekolah dari rumah," kata Fachruddin.

Baca juga: Setelah Demo di Kantor Gubernur Maluku, Mahasiswa Diculik, Dipukuli, lalu Dilepaskan

Sedangkan Edi Bagre, ayah Esmeralda Bagre, Siswa kelas VII B SMP 3 Kota Jayapura menilai seharusnya sekolah belum dibuka.

Menurut dia, angka kasus Covid-19 di Kota Jayapura masih tinggi dan saat sekolah dibuka maka risiko penularan akan semakin besar.

"Kayanya belum bisa buka karena keadaan belum membaik, jumlah kasus masih tinggi," kata dia.

Namun, ia pun mengaku siap bila akhirnya Pemkot Jayapura memutuskan untuk membuka sekolah.

"Saya akan pastikan protokol kesehatan dijalankan," kata Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com