Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Eri Cahyadi, Anak Buah Risma yang Ditunjuk PDI-P Lawan 8 Partai di Pilkada Surabaya

Kompas.com - 03/09/2020, 07:58 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - PDI Perjuangan resmi mengusung Eri Cahyadi untuk maju menjadi bakal calon wali kota Surabaya pada Pilkada Surabaya 2020.

Eri berpasangan dengan Armuji, kader PDI-P yang juga anggota DPRD Jatim untuk melawan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung delapan partai, termasuk Gerindra.

Lalu, siapa sebenarnya Eri yang digadang-digadang mampu meneruskan legasi Tri Rismaharini di kursi wali kota Surabaya?

Baca juga: PDI-P Tunjuk Anak Buah Risma, Eri Cahyadi dan Armuji Maju Pilkada Surabaya

Eri Cahyadi adalah arek Surabaya asli yang lahir pada 27 Mei 1977.

Eri menyelesaikan studi di Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada 1999.

Eri mulai menjadi pegawai negeri sipil pada 2001 dan ditempatkan di Dinas Bangunan Kota Surabaya.

Baca juga: Alasan PDI-P Usung Anak Buah Risma, Eri Cahyadi-Armuji Lawan 8 Partai di Pilkada Surabaya

Kariernya terus moncer hingga mampu menjabat sebagai Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang.

Pada 2018 hingga saat ini, Eri mengemban tugas sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya.

Ia juga menjabat sebagai pelaksana tugas Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH).

Eri mengaku terinspirasi orangtuanya untuk menjadi seorang birokrat.

Mulanya, ia mengaku tak ingin menjadi birokrat di pemerintahan. Namun ketika melihat melihat sosok orangtua yang juga birokrat, Eri kemudian tergugah untuk mengikuti jejak mereka.

 

"Saya awalnya tidak ingin jadi birokrat. Kemudian orangtua bilang, 'ayo dibenahi jalannya', karena memang kebetulan kedua orangtua saya birokrat," kata Eri saat ditemui seusai acara menanam pohon bersama di Stadion GBT, Sabtu (23/11/2019).

Eri mengungkapkan, ia sempat heran ketika melihat sang ayah sering pulang pada malam hari.

Sedangkan sepengetahuannya, birokrat hanya bekerja hingga siang atau sore.

"Bapak baru pulang jam 21.00 malam. Setelah itu saya baru tahu untuk menjadi lebih baik lagi, terutama dalam membantu masyarakat, kita harus meletakkan diri kita ke birokrat," ujarnya.

Dengan menjadi birokrat, Eri Cahyadi berpikir bahwa birokrasi akan menjadi hebat ketika bisa melakukan swastanisasi birokrasi.

"Gimana cara kerjanya kita jadikan seperti swasta, waktu yang kita kerjakan juga seperti swasta. insya Allah ketika itu bisa dilakukan, manfaat bagi masyarakat akan lebih besar lagi," imbuhnya.

Ditanyai soal menikmati dunia birokrat atau tidak, Eri Cahyadi mengaku menikmatinya sejak awal masuk.

 

Mulanya, Eri selalu pulang melebihi jam batas kerja.

Hal itu dilakukannya karena ia memang menikmati pekerjaan sebagai birokrat yang hingga saat ini diembannya.

"Sejak awal di Dinas Bangunan itu saya enggak pernah pulang jam 19.00 malam, pasti lebih hingga jam 20.00 karena memang saya menikmati betul," katanya.

Eri ingin memangkas proses birokrasi yang rumit.

Selama menjadi birokrat, Eri Cahyadi mengaku berusaha mewujudkan hal tersebut dengan beberapa aksi nyata seperti membantu pembuatan perwali untuk memangkas proses yang rumit.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Mengenal Eri Cahyadi, Calon Wali Kota Surabaya yang Diusung PDIP Gantikan Risma

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com