Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siasati Tempat Isolasi Pasien Covid-19 yang Penuh, Fungsi Ruang MCU RSUD Samarinda Diubah

Kompas.com - 01/09/2020, 17:06 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Ruang isolasi pasien Covid-19 di RSUD IA Moeis Samarinda, Kalimantan Timur, sudah penuh.

Manajemen rumah sakit merehab ruang pemeriksaan kesehatan atau Medical Check Up (MCU) sebagai ruang isolasi pasien Covid-19.

“Kami sekarang penuh. Kami lagi rehab ruang MCU tambah kapasitas untuk pasien Covid-19. Target dalam waktu dekat bisa digunakan,” ungkap Direktur RSUD IA Moeis, Syarifah Rahimah saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/9/2020).

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 di Balikpapan Melebihi Daya Tampung Rumah Sakit

Syarifah menuturkan selama ini pihaknya hanya memiliki delapan tempat tidur untuk perawatan intensif pasien positif Covid-19.

Sementara ruang untuk pasien non-Covid-19 sebanyak 30 tempat tidur.

“Semuanya penuh,” tutur dia.

Dengan merehab ruang kosong MCU, menurut Syarifah, akan ada penambahan enam tempat tidur lagi untuk pasien positif Covid-19 dan 34 tempat tidur untuk ruang isolasi Covid-19.

“Kami rehab jadi total kapasitas 48 tempat tidur. Nanti kita pisah ruang perawatan pasien positif dan status probable,” jelas dia.

Baca juga: Tiga Rumah Sakit di Samarinda Jadi Klaster Penularan Covid-19

Selain kendala kapasitas ruang, Syarifah juga menyebut, pihaknya kesulitan pengadaan alat PCR sendiri karena fisik bangunan RSUD IA Moeis tak memenuhi standar.

Selama ini, bagi dia, alasan keterlambatan uji laboratorium sampel swab PCR bagi pasiennya juga jadi penyebab pasien menumpuk.

“Kita mau beli tapi fisik gedung tak mampu untuk alat PCR. Ada standar teknis ruangan yang belum standar,” jelasnya.

Kendati demikian, dia mengaku tak khawatir karena alat PCR yang ada di Samarinda belakangan sudah sudah mulai memadai.

“Sekarang sudah agak mending. Dinkes Kaltim sudah datang tiga mobil PCR. Sebentar lagi Dinkes Samarinda juga datang alatnya. Jadi mudahan cepat terbantukan,” terang dia.

Meningkatnya kasus positif di Samarinda, menurut Syarifah, umumnya dipicu perilaku masyarakat secara makro yang belum taat protokol kesehatan.

Baca juga: Lurah di Samarinda Meninggal Positif Corona, Warga Melepas dengan Poster Selamat Jalan

Ditambah awal dibuka kembali masa pelonggaran sejak awal Juli 2020 lalu.

“Kota Samarinda jadi tempat transit antar kota dan kabupaten sekitar. Jadi risiko tinggi. Apalagi sudah transmisi lokal,” pungkas dia.

Sampai hari ini jumlah kasus positif covid-19 di Samarinda mencapai 981 kasus, 357 kasus di antaranya masih dalam perawatan medis, 585 sudah dinyatakan sembuh dan 39 orang meninggal dunia.

Untuk itu, masyarakat diminta jangan terlena dan tetap menerapkan protokol Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com