Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, Mataram Keluar dari Zona Merah, Ini Upaya yang Telah Dilakukan

Kompas.com - 25/08/2020, 23:42 WIB
Karnia Septia,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Kota Mataram akhirnya keluar dari status zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19.

Ibu kota provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ini kini berstatus zona oranye.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram, I Nyoman Swandiasa mengatakan, kondisi di Mataram saat ini cukup menggembirakan dengan semakin banyaknya pasien positif yang sembuh.

Baca juga: Viral, Video Rumah Seorang TKI Asal Madiun Dirobohkan Istri, Ini Alasannya

Selain itu, di Mataram tinggal satu kelurahan yang berstatus zona merah.

"Dari 50 kelurahan yang ada di Kota Mataram, hanya satu kelurahan yang zona merah. Masih ada kasus Covid-19 di Kelurahan Saptamarga," ujar Nyoman saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (25/8/2020).

Sisanya, 17 kelurahan zona hijau, 22 kelurahan zona kuning, dan 10 kelurahan zona oranye.

Nyoman mengatakan, butuh komitmen dan disiplin dari seluruh lapisan masyarakat agar Kota Mataram segera masuk zona hijau.

Yaitu dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan penularan virus Covid-19.

"Ini yang tidak jemu-jemu kita lakukan gugus tugas di-backup sepenuhnya oleh TNI-Polri terus melakukan upaya edukatif dan persuasif termasuk ada sedikit represif di lapangan, supaya masyarakat kita kembali sadar untuk tetap menerapkan protokol Covid-19 dengan baik," kata Nyoman.

Wajib menggunakan masker

Saat ini Kota Mataram masih menerapkan jam malam dari pukul 22.00-06.00 WITA.

Petugas juga rutin melakukan patroli gabungan untuk mengingatkan masyarakat agar tetap patuh protokol Covid-19 dan selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Baca juga: Video Viral Rumah TKI Taiwan Asal Madiun Dirobohkan Istrinya, Begini Ceritanya

Terutama di tempat makan, pusat perbelanjaan, dan di pasar tradisional.

"Yang tidak menggunakan masker kita suruh balik atau kita tindak. Seperti orang yang melanggar, kita suruh push up, kita suruh menyanyi lagu-lagu kebangsaan," kata Nyoman.

Nyoman menyebutkan, seluruh pertokoan dan pusat perbelanjaan di Kota Mataram sudah menerapkan protokol dengan ketat.

Saat ini juga ada beberapa titik check point di jalur pintu masuk ke Mataram.

Hal ini bertujuan agar warga yang masuk Mataram dan berinteraksi selalu mempedomani protokol Covid-19.

Juru bicara penangan Covid-19 kota Mataram ini mengajak seluruh masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta untuk bahu-membahu, bergotong-royong untuk selalu menerapkan protokol Covid-19 dengan ketat dan disiplin.

"Sebab hanya inilah satu-satunya cara untuk melindungi diri sendiri dan masyarakat secara luas. Hentikan perdebatan, hentikan saling menyalahkan, mari bersatu padu melawan penyebaran virus ini sehingga masyarakat kita segera lepas dari virus Covid-19," ujar Nyoman.

Hingga Selasa (25/8/2020), tim gugus tugas Provinsi NTB mencatat total ada 2.640 kasus  positif Covid-19 di NTB.

Dari jumlah itu, 1.923 pasien dinyatakan sembuh, 565 pasien masih menjalani isolasi, dan 152 pasien meninggal dunia.

Sementara di Kota Mataram total ada 1.057 kasus terkonfirmasi positif, di mana 794 pasien sudah sembuh, 191 masih isolasi, dan 72 pasien meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com