Ia mengatakan, menaiki heli BNPB saat itu hanya untuk memantau aktivitas illegal logging.
"Kita kan pantau perambahan hutan. Kalau pantau karhutla sudah ada dashboard Lancang Kuning. Tapi kalau masyarakat menilainya lain-lain, ya terserah seperti apa gitu," kata Eet.
Saat ditanya mengenai penyambutan oleh sejumlah anggota AMPG, Eet mengatakan bahwa dia tak menyangka akan seperti itu.
"Saya enggak tahu juga disambut seperti itu. Biasalah orang kampung kan kalau naik helikopter, megah kalau di kampung-kampung itu," kata Eet.
Baca juga: Sedang Berduka, Ahok Teringat Bekal dari Kakek Saat Pertama Merantau
Dia juga menyebutkan bahwa saat itu ada dua heli yang berangkat dari Pekanbaru ke Bengkalis.
Heli satu lagi adalah helikopter milik swasta yang ditumpangi oleh Gubernur Riau Syamsuar.
Gubernur datang ke Bengkalis juga untuk mengahdiri Musda Golkar.
"Kami kan dua heli waktu itu, mantau (illegal logging)," kata Eet.
Baca juga: Jokowi Minta Aceh Perketat Protokol Kesehatan, Ini Alasannya
Diberitakan sebelumnya, helikopter milik BNPB diduga digunakan untuk kegiatan partai oleh Ketua DPRD Riau Indra Gunawan Eet dan Ketua AMPG Riau Taufiq Erman.
Video berisi penggunaan helikopter BNPB tersebut beredar di media sosial.
Dalam video itu, Indra Gunawan Eet dan Taufiq Erman menggunakan helikopter BNPB untuk menghadiri acara Musda Partai Golkar di Kabupaten Bengkalis pada Sabtu (22/8/2020) lalu.
Video berdurasi 2 menit 41 detik itu menampilkan helikopter bertuliskan BNPB tersebut mendarat di tepi laut di Bengkalis.
Sebelum mendarat, sejumlah anggota AMPG tampak sudah memenuhi lapangan untuk menyambut kedatangan Indra dan Taufiq.
Setelah heli mendarat, terlihat Ketua DPRD Riau keluar dari heli menggunakan baju kemeja putih dan memakai tanjak melayu.
Sedangkan Taufik mengenakan baju kuning berjaket dan topi khas AMPG.
Kompas.com mencoba meminta konfirmasi mengenai video tersebut kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edward Sanger.
Namun, hingga berita ini ditulis, Edward belum memberikan tanggapan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.