Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idap Kanker Ovarium, Wanita Ini Kehilangan Kedua Kakinya

Kompas.com - 25/08/2020, 08:25 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Derita tengah dialami oleh Rhika (39), warga Desa Blawi, Kecamatan Karangbinangun, Lamongan, Jawa Timur.

Sebab, ia kini hanya bisa tergolek di tempat tidur, usai kedua kakinya diamputasi imbas dari penyakit yang dialami.

Keceriaan Rhika yang sebelumnya bekerja sebagai pelayan di salah satu rumah makan yang ada di Lamongan, kini berubah dengan hanya dapat terbaring di tempat tidur usai mengalami penyumbatan pembuluh darah dan kanker ovarium.

"Awal gejalanya itu menstruasi enggak lancar (tidak teratur), kemudian saya bawa periksa ke rumah sakit di Lamongan kata dokternya istri saya mengalami penyumbatan pembuluh darah," ujar Muhammad Anang, suami dari Rhika, saat dihubungi, Senin (24/8/2020).

Baca juga: Saat Polisi di Lamongan Jualan Telur di Pinggir Jalan hingga Dapat Penghargaan dari Mabes Polri

Namun, karena peralatan yang terbatas, pihak rumah sakit yang ada di Lamongan menyarankan kepada Anang untuk merujuk ke rumah sakit yang ada di Surabaya, yang dianggap memiliki peralatan lebih memadai.

Atas saran tersebut, Anang tanpa pikir dua kali langsung membawa sang istri berobat ke Surabaya.

Anang menuturkan, siklus menstruasi tidak teratur tersebut dialami oleh istrinya selama kurang lebih tiga bulan.

Dari penampakan kasat mata, terlihat adanya penyumbatan darah itu dengan penggumpalan darah di bagian jari-jari kaki. Awal kejadian itu menimpa Rhika, pada sekitar April atau Mei 2019.

Melihat kondisi yang dialami Rhika, pihak rumah sakit yang ada di Surabaya lantas memutuskan memberikan perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), dengan kemudian untuk mencegah kondisi yang lebih parah maka kaki Rhika dilakukan upaya amputasi atas izin pasien dan Anang selaku suami.

"Kaki kiri dulu, baru tiga bulan kemudian yang kanan. Terus diketahui, jika ada penyumbatan pembuluh darah itu di bagian perut, istri saya kena kanker ovarium," ujar dia.

Anang sangat mencintai Rhika sehingga dirinya tetap berada di samping istrinya ketika saat ini sedang ditimpa musibah.

Bahkan, Anang rela beralih profesi sebagai penjual tembakau di rumah orangtua yang kini di tempati dari sebelumnya bekerja di Surabaya, sambil membantu pekerjaan orangtuanya di sawah.

"Sebab, istri saya tidak bisa ditinggal jauh-jauh, makanya saya jualan tembakau," ucap dia.

Sampai jual rumah

Kendati sudah masuk dalam pembiayaan BPJS, namun Anang mengaku tetap mengeluarkan dana hingga puluhan juta selama istrinya menjalani perawatan medis.

Terlebih, Rhika harus menjalani perawatan di salah satu rumah sakit yang ada di Surabaya.

"Tapi kan tidak semua masuk (dicover) BPJS, ada biaya lain yang harus pakai uang sendiri. Apalagi, saya juga menunggu selama istri saat dirawat di Surabaya," kata Anang.

Sekitar 12 kali Rhika harus masuk-keluar ruang perawatan untuk menyembuhkan penyakit yang dialami.

Baca juga: Peternakan di Lamongan Jual Hewan Kurban Secara Online, Ini Tanggapan Khofifah

Karena selain penyumbatan darah dan kanker ovarium, Rhika juga sempat mengalami stroke.

Bahkan, untuk biaya di luar tanggungan BPJS selama istrinya menjalani perawatan, Anang mengaku menghabiskan puluhan juta.

"Rumah yang sempat kami beli di salah satu perumahan di Lamongan akhirnya saya jual, dan kini saya sama istri ikut orangtua," tutur Anang.

Sementara untuk biaya penghidupan sehari-hari dan ongkos perjalanan lantaran Rhika masih diharuskan kontrol setiap 2 minggu sekali, Anang bergantung dari hasil jualan tembakau di rumah milik orangtuanya.

Setiap hari, kata Anang, kadang mendapat uang Rp 20.000 hingga Rp 30.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com