Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor Masih Menyala dan Ada Sepatu Diduga Milik Pelaku di Dekat Mayat Wartawan di Mamuju Tengah

Kompas.com - 22/08/2020, 11:39 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang wartawan di Mamuju Tengah bernama Demas Laira (28) ditemukan tewas mengenaskan penuh luka tusuk di sekujur tubuhnya, Kamis (20/8/2020).

Luka tusuk itu antara lain terdapat di bagian dada, lengan, punggung dan perut Demas.

Demas ditemukan tergeletak tak bernyawa oleh seorang pengendara di pinggir Jalan Trans Sulawesi di Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Mamuju Tengah.

Kematian Demas menyisakan teka-teki. Kini polisi melakukan penyelidikan untuk memburu pelaku dan mengetahui motif di balik terbunuhnya Demas.

Baca juga: Jurnalis di Mamuju Tengah Tewas Penuh Luka, Mayat Tergeletak di Pinggir Jalan

Motor masih menyala

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Kematian Demas masih penuh tanda tanya. Namun, keluarga meyakini Demas bukan korban perampokan.

Pasalnya, barang-barang korban masih utuh di dekat mayatnya.

Wartawan itu masih mengantongi KTP, SIM dan beberapa kartu ATM ketika tewas.

Bahkan saat pertama kali ditemukan oleh seorang pengendara, sepeda motor Demas masih dalam kondisi menyala di pinggir jalan.

Baca juga: Keluarga Yakin Jurnalis di Mamuju Tengah yang Tewas Penuh Luka Bukan Korban Perampokan

ilustrasi sepatushutterstock ilustrasi sepatu

Ada sepatu, diduga milik pelaku

Polisi yang mendapatkan laporan langsung menuju ke lokasi.

Ketika olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan satu sepatu.

Diduga sepatu tersebut milik pelaku, namun polisi masih mendalaminya.

"Di lokasi penemuan jasad wartawan tersebut, juga ditemukan motor milik korban, kartu identitas serta sepatu sebelah kanan yang belum kami tahu pemiliknya," kata Kasat Reskrim Polres Mamuju Tengah Iptu Agung Setyo Negoro, saat dihubungi, Jumat (21/8/2020), dilansir dari Antara.

Agung menjelaskan, polisi telah mengumpulkan bukti dan memeriksa sejumlah saksi di lokasi.

"Mudah-mudahan kasusnya bisa segera terungkap," kata dia.

Baca juga: Wartawan Online di Sulbar Tewas dengan 8 Tusukan, PWI Desak Polisi Usut Tuntas

Sempat hubungi keluarga sesaat sebelum ditemukan tewas

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah
Kakak korban yang bernama Tabita mengaku terpukul dengan kematian sang adik.

Apalagi, pelaku menghabisi adiknya dengan sadis lantaran ada sejumlah luka tusuk di tubuh Demas.

Sebelum ditemukan tewas, kata Tabita, Demas sempat menelepon keluarganya.

"Terakhir dia menelpon dari Palu katanya mau pulang sore, tapi hingga pagi hari tak kunjung pulang ke rumah. Kita jadi kaget karena di Facebook korban ditemukan tergeletak di jalan,” jelas Tabita.

Baca juga: Wartawan Tewas di Mamuju Tengah, Kakak Korban: Sempat Telepon, Katanya Mau Pulang

 

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Sempat liput jalan rusak, PWI desak polisi usut tuntas

Melansir Tribun Timur, Demas pernah menulis di sejumlah media online setempat.

Terakhir, Demas sempat menulis berita perihal jalan rusak dan pembangunan irigasi di Kecamatan Tommo, Mamuju.

Korban juga diketahui sempat bertemu dengan sejumlah tokoh seperti wakil bupati Mamuju dan Anggota DPRD Mamuju.

Hal itu ditunjukkan dari foto korban yang beredar.

Menanggapi kasus itu, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sulawesi Barat meminta polisi mengusut tuntas kematian Demas.

"Kami mendesak pihak Polres Mamuju Tengah agar segera mengungkap penyebab kematian wartawan yang diduga menjadi korban pembunuhan dan segera menyampaikan secara transparan motif pembunuhan tersebut," kata Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Sulbar Mursalim Majid, di Mamuju, Kamis, dilansir dari Antara.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Polewali, Junaedi | Editor : Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief, Michael Hangga Wismabrata, Setyo Puji), Antara, Tribun Timur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com