Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ketuban Saya Sudah Pecah, Darah Sudah Banyak Keluar, tapi Kata Petugas Harus Rapid Test Dulu"

Kompas.com - 21/08/2020, 07:52 WIB
Dheri Agriesta

Editor

 

Arianti lega. Ia mempersiapkan diri menjalani operasi sesar untuk persalinan.

Namun nasib berkata lain, setelah perjuangan yang dilakukannya, bayi laki-laki yang hendak diberi nama I Made Arsya Prasetya Jaya itu dinyatakan meninggal sejak dalam kandungan.

Tak bisa terima

Arianti awalnya tak bisa menerima kabar buruk itu. Ia sempat menanyakan kondisi bayinya setelah operasi kepada dokter.

Dokter, kata dia, menyebutkan bayinya sedang dipanaskan dalam inkubator.

Arianti yang masih tak percaya menghubungi suaminya, Yudi Prasetya Jaya, yang membawa bayinya ke rumah duka. Ia mendapati kenyataan pahit. Bayi mungilnya telah tiada.

Baca juga: Pria di Madiun Terkonfirmasi Positif Covid-19, Pernah Ikut UTBK di Surabaya

Saat melakukan video call dengan suaminya, tangis Arianti pecah. Kesedihan tak terbendung.

"Saya tak sanggup, saya tidak bisa lagi mengatakan apa-apa, saya hanya membesarkan hati istri saya," kata Yudi.

Pihak keluarga tak terima jika bayi itu dinyatakan meninggal sejak dalam kandungan.

"Kalau memang meninggal tujuh hari lalu, kan akan berbahaya bagi ibunya, anak saya, akan ada pembusukan, tapi ini tidak demikian, bayi itu sama sekali tak berbau busuk, masih segar, seperti layaknya bayi baru lahir, diagnosa dokter inilah yang kami pertanyakan," kata Ketut Mahajaya, ayah kandung Arianti.

Mahajaya ingin masalah ini ditanggapi serius. Ia tak ingin ada korban lain yang bernasib sama seperti anaknya.

Pihak keluarga, kata Mahajaya, tak akan menuntut terkait kasus ini. Ia telah ikhlas.

"Tapi kami hanya ingin ada perbaikan ke depannya, tangani dulu pasien, utamakan kemanusiaan, jangan mengutamakan rapid test dulu baru tangani pasien," jelas Mahajaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com