Alasan menggunakan baju hazmat, menurut Reki, karena setiap harinya baju tersebut digunakan timnya dalam merawat pasien Covid-19.
“Biar kelihatan khas saja, kan setiap hari kami pakai baju itu juga. Sudah enam bulan kami tinggal di wisma itu merawat pasien Covid-19,” beber dia.
Karena itu, harapan besarnya, ingin merdeka dari Covid-19. Sehingga bisa pulang tinggal bersama anak istri di rumah.
“Sudah terlalu lama, sudah enam bulan kami di sini. Semoga kita segera merdeka dari Covid-19. Dalam sebulan kami hanya pulang sekali saja ke rumah,” terang dia.
Baca juga: Putra Sulungnya Maju di Pilkada Surabaya, Risma: Enggaklah, Ngawur...
Kepala Dinas Kesehatan Kutai Kertanegara, Martina Yulianti mengungkapkan, pengibaran bendara merah putih tersebut, secara sederhana tapi cukup berkesan.
“Karena mereka pakai baju hazmat. Semangat kemerdekaan ini tetap perlu dirayakan meskipun dalam suasana pandemi Covid–19,” terang dia.
Menurut Yuli, upacara tersebut merupakan inisiatif tenaga kesehatan yang bertugas menangani Covid-19 di Pusat Karantina Wisma Atlet.
Sejak pandemi ditetapkan, mereka bertugas penuh untuk pelayanan Covid-19 di Kutai Kertanegara tanpa lelah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.