Salin Artikel

Cerita di Balik Tenaga Kesehatan Covid-19 Upacara Kemerdekaan Pakai Baju Hazmat

SAMARINDA, KOMPAS.com – Para tenaga kesehatan (nakes) perawat dan dokter yang bertugas di pusat karantina Covid-19 Wisma Atlet, Tenggarong, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, merayakan upacara peringatan ulang tahun ke-75 RI menggunakan baju hazmat, Senin (17/8/2020).

Koordinator Kepala Wisma Atlet, Reki Dermawan mengungkapan, upacara tersebut berlangsung tanpa rencana.

Usai memberi sarapan pagi bagi 48 pasien Covid-19 yang menjalani karantina di Wisma tersebut, para perawat dan dokter kemudian bersih-bersih, mandi lalu bersantai.

“Tiba-tiba ada rekan yang usulkan kita upacara naikin bendera dan disetujui oleh semua dokter dan perawat yang tinggal di wisma itu,” ungkap Reki, saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Beberapa tenaga kesehatan langsung mencari bendera dan membelinya.

Pukul 10.00 Wita, sekitar 20 tim kesehatan yang tinggal di Wisma tersebut melangsungkan upacara peringatan ulang tahun ke-75 RI lengkap menggunakan baju hazmat.

“Semuanya berjalan spontan saja, tanpa rencana. Seluruh anggota ikut, semuanya 20-an orang pakai hazmat,” terang dia.

Upacara dilangsungkan di depan Wisma Atlit, Tenggarong, Kutai Kertanegara. Di wisma ini ada 48 pasien dengan gejala ringan dirawat.

Reki menuturkan, pihaknya tak melibatkan pasien Covid-19 dalam upacara tersebut, karena bakal ramai.

“Kami mau ajak para pasien ikut, tapi terlalu ramai, jadi kami tenaga kesehatan saja,” terang dia.


Alasan menggunakan baju hazmat, menurut Reki, karena setiap harinya baju tersebut digunakan timnya dalam merawat pasien Covid-19.

“Biar kelihatan khas saja, kan setiap hari kami pakai baju itu juga. Sudah enam bulan kami tinggal di wisma itu merawat pasien Covid-19,” beber dia.

Karena itu, harapan besarnya, ingin merdeka dari Covid-19. Sehingga bisa pulang tinggal bersama anak istri di rumah.

“Sudah terlalu lama, sudah enam bulan kami di sini. Semoga kita segera merdeka dari Covid-19. Dalam sebulan kami hanya pulang sekali saja ke rumah,” terang dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kutai Kertanegara, Martina Yulianti mengungkapkan, pengibaran bendara merah putih tersebut, secara sederhana tapi cukup berkesan.

“Karena mereka pakai baju hazmat. Semangat kemerdekaan ini tetap perlu dirayakan meskipun dalam suasana pandemi Covid–19,” terang dia.

Menurut Yuli, upacara tersebut merupakan inisiatif tenaga kesehatan yang bertugas menangani Covid-19 di Pusat Karantina Wisma Atlet.

Sejak pandemi ditetapkan, mereka bertugas penuh untuk pelayanan Covid-19 di Kutai Kertanegara tanpa lelah.

https://regional.kompas.com/read/2020/08/17/18551361/cerita-di-balik-tenaga-kesehatan-covid-19-upacara-kemerdekaan-pakai-baju

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke