Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersihkan Temuan Situs Kuno di Bekas Peternakan Ayam, Warga Mengaku Alami Peristiwa Mistis

Kompas.com - 16/08/2020, 08:57 WIB
Riska Farasonalia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Setelah mengetahui benda tersebut memiliki nilai sejarah, warga pun berinisiatif untuk merawat dan melestarikan situs peninggalan tersebut.

Adanya penemuan situs tersebut diharapkan mendapat perhatian dari pemerintah agar bisa menjadi ikon desa.

"Harapanya ya semoga ini bisa jadi ikon kampung sini dan melestarikan budaya peninggalan nenek moyang," pungkasnya.

Diduga dari era Mataram Kuno

Terpisah, Arkeolog Kota Semarang Tri Subekso mengungkapkan reruntuhan candi itu merupakan diduga tempat yang digunakan untuk pemujaan Dewa Siwa pada era Kerajaan Mataram Kuno.

"Tepatnya masuk pada era Klasik Tua di Jawa bagian tengah yang ada pada abad ke-8 hingga 10 Masehi. bisa jadi itu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno," jelasnya.

Reruntuhan candi tersebut terdapat yoni yang digunakan sebagai landasan lingga.

"Adanya yoni dan lingga dihubungkan dengan keberadaan bangunan candi pada masa lalu. Dalam hal ini pada zaman Mataram Kuno," katanya. 

Tri memastikan biasanya tak jauh dari ditemukan yoni terdapat bangunan candi.

"Ya di sekitar bangunan tersebut seharusnya ada bangunan candi," ungkapnya.

Apalagi, lanjutnya, di lokasi tersebut juga ditemukan komponen yang lain seperti nandi (sapi), menara, jalan batu dan batu-batu anak yang lainnya.

Hal itu memperkuat bukti jika di daerah tersebut dulunya dijadikan permukiman masyarakat Jawa Kuno. 

"Adanya candi sangat terkait dengan komunitas penduduknya. Bukti arkeologis ini menunjukan ada permukiman masyarakat Jawa Kuno di Mijen," jelasnya. 

Menariknya, kata dia tak jauh dari lokasi tersebut terdapat sebaran situs lainnya  seperti situs Duduhan yang berupa struktur satu bangunan candi induk dan tiga perwara yang tersusun dari bata. 

Selain itu, juga ada sebaran komponen candi seperti yoni di Cangkiran dan situs candi Trisobo yang berada di daerah Boja.

Namun, Tri menjelaskan penemuan situs di Dusun Tempel itu membutuhkan penelitian mendalam terkait hubungan antara penemuan candi-candi di sekitar kawasan tersebut.

"Perlu kajian mendalam untuk meneliti hubungan candi-candi tersebut. Tapi yang jelas pada masa Jawa Kuno, sudah ada jalur yang menghubungkan antar wilayah pesisir dan pedalaman," imbuhnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com