Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"75 Tahun Merdeka, Desa Kami Belum Masuk Listrik, Anak-anak Belajar Pakai Lampu Teplok..."

Kompas.com - 13/08/2020, 16:36 WIB
Hendrik Yanto Halawa,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PLN janji alirkan listrik

Lebih lanjut, hampir seluruh dinding rumah milik warga jadi gelap karena terkena asap dari lampu teplok.

Oleh sebab itu, ia bersama ratuusan warga lainnya berharap PLN segera mengalirkan listrik ke rumah mereka. 

Permasalahan serupa dialami salah seorang ibu rumah tangga bernama Yarnima Waruwu (32). 

Ia ingin sekali memasak menggunakan rice cooker, menikmati dinginnya air es dari kulkas, namun hingga kini rumahnya masih belum teraliri listrik.

"kami sangat menderita, tidak masuk lampu, setiap malam, usahanya cepat tutup," ujar Yarnima Waruwu, ibu rumah tangga, kepada kompas.com, Kamis (3/8/2020).

Ia dan warga lainya sangat merindukan adanya listrik milik negara di desanya dan berharap Presiden Jokowi mendengar keluhan warganya yang berada di pelosok pedalaman di Nias Barat.

Ditempat yang berbeda, Kepala PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Nias, Darwin Simanjuntak, juga mengaku bahwa masih banyak desa belum teraliri listrik di Nias.

"Benar, hingga kini banyak desa yang belum dialiri listrik," jawab Darwin kepada Kompas.com, Kamis (13/8/2020).

Menurut dia, saat ini pelayanan listrik di Kepulauan Nias sudah mencapai 90 persen, dan tidak dapat dilanjutkan sementara akibat terbentur Covid-19.

Selain itu juga akibat geografis lokasi desa, akses jalan yang tidak ada untuk mencapai desa-desa terpencil. Kemudian masih banyak asumsi warga yang meminta ganti rugi terhadap lahan atau tanaman yang dilintasi jaringan. Serta ada jalan namun tidak ada jembatan untuk menyalurkan listrik.

"Banyak desa yang belum dialiri karena lokasi geografis," ujarnya.

PLN UP3 Nias bertekad untuk tetap mengaliri seluruh desa-desa yang masih belum dialiri listrik.

Bila tidak ada halangan tahun ini akan diselesaikan, namun bila pandemi terus berlanjut maka rencana dialihkan pada 2021. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com