Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Polusi, Warga Turun ke Jalan Hadang Truk Batu Bara

Kompas.com - 12/08/2020, 18:52 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Usai sempat berhenti, niatan PT Gresik Jasatama untuk kembali menjalankan aktivitas bongkar muat batu bara di terminal curah kering dan log yang berada di Jalan RE Martadinata, Gresik, Jawa Timur, ditentang oleh warga sekitar.

Bahkan, warga sempat turun ke jalan untuk menghadang akses masuk-keluar truk bermuatan batu bara.

Warga menolak karena mereka menilai sangat terdampak dengan polusi yang ditimbulkan oleh aktivitas tersebut. 

"Bila sekarang ada Covid-19, sama saja polusi akibat bongkar muat batu bara ini juga mengancam kesehatan kami, warga yang ada di sini," ujar salah seorang warga, Lutfi Khilmi (54), saat ditemui di sela aksi, Rabu (12/8/2020).

Baca juga: Dinas Pertanian Muaro Jambi Khawatirkan Dampak Pembangunan Stockpile Batu Bara

Bersama dengan warga yang lain, Lutfi menolak operasional bongkar muat batu bara yang difasilitasi oleh PT Gresik Jasatama tersebut.

Karena mereka menganggap, selain mengancam kesehatan, polusi yang diakibatkan aktivitas bongkar muat batu bara di kawasan mereka juga membuat lingkungan sekitar menjadi kotor.

"Debu dari batu bara itu sampai masuk rumah kena (terbawa) angin. Lantai hingga atap rumah warga kadang sampai hitam," ucap dia.

Sebenarnya, tuntutan warga tersebut sudah sempat terjadi tahun kemarin.

Bahkan, pada saat itu, mereka sampai mendatangi gedung DPRD Gresik untuk melakukan audiensi bersama dengan pemegang kebijakan terkait.

Kemudian, sejak Desember 2019, tidak ada lagi aktivitas bongkar muat batu bara yang dilakukan oleh PT Gresik Jasatama, yang ini membuat warga sekitar lega.

Namun, keresahan warga kembali muncul, setelah melihat truk bermuatan batu bara kembali terlihat lalu lalang di jalan raya depan perkampungan mereka.

"Kalau begini kami menuntut supaya pabrik (PT Gresik Jasatama) dipindah ke tempat lain saja," kata dia.

Melihat tuntutan warga sekitar, perwakilan dari PT Gresik Jasatama turut angkat bicara.

Mereka mengklaim, telah melakukan serangkaian modifikasi sehingga aktivitas bongkar muat batu bara yang dilakukan tidak sampai berdampak buruk pada warga sekitar.

"Yang saya tahu, izin Amdal (analisis dampak lingkungan) sudah sesuai dengan aturan yang ditetapkan," ucap Direktur PT Gresik Jasatama, Edi Hidayat.

Baca juga: Jerinx Ditahan Setelah Resmi Jadi Tersangka Dugaan Pencemaran Nama Baik

Sementara, General Manager Pelindo III cabang Gresik, Sugiono menambahkan, terminal bongkar muat batu bara yang dioperasikan PT Gresik Jasatama termasuk dalam rencana Kementerian Perhubungan sebagai objek nasional yang harus dioperasikan.

"Pintu masuk batu bara ya di pelabuhan ini. Karena kalau tidak beroperasi maka dampak ekonominya sangat luar biasa, khususnya kebutuhan batu bara di Jawa Timur. Ini sudah sesuai dengan amanat dari pemerintah," tutur Sugiono.

Sugiono menyatakan, setelah beberapa bulan tidak beroperasi maka mulai hari ini aktivitas bongkar muat batu bara kembali dilakukan.

Dengan semua prosedur yang berhubungan sudah dilaksanakan, termasuk pencegahan polusi yang diakibatkan, supaya warga sekitar jangan sampai terdampak.

Aksi penghadangan warga di depan akses masuk-keluar terminal curah kering dan log PT Gresik Jasatama mereda, setelah pihak kepolisian turun tangan untuk melakukan pengamanan, sehingga lalu lintas di kawasan tersebut kembali normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com