KOMPAS.com - Fenomena gumpalan awan berbentuk gelombang tsunami terlihat di langit Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat pada pada Senin (10/8/2020).
Awan tersebut dikenal sebagai awan Arcus atau sering disebut awan tsunami.
Awan tersebut sempat membuat warga Meulaboh terkejut. Tak sedikit yang mengaitkannya dengan mitos-mitos kebencanaan.
Munculnya awan tsunami tersebut hanya berlangsung sekitar 30 menit. Setelah itu awan terbawa angin dan cuaca mendung sepanjang hari.
Baca juga: Kesaksian Warga yang Melihat Penampakan Awan Tsunami di Meulaboh: Menakutkan Sekali...
Menurut Aidil salah satu warga Meulaboh mengatakan, banyak masyarakat yang mengabadikan momen tersebut.
“Warga memang terkejut ya, selain heran, mereka juga banyak yang mengabadikan fenomena alam ini dengan telepon selulernya, juga tidak sedikit mengaitkan dengan mitos-mitos kebencanaan," jelas Aidil.
"Tapi fenomena ini tidak berlangsung lama, hanya setengah jam kemudian awan terbawa angin, lalu cuaca pun mendung sepanjang hari,” lanjutnya.
Hal yang sama juga disampaikan warga lainnya, Sabrina. Ia mengatakan munculnya awan menyerupai tsunami tersebut sempat membuat warga takut.
Baca juga: [KLARIFIKASI] Penjelasan Lengkap BMKG soal Awan di Meulaboh yang Disebut seperti Tsunami
“Kami juga sempat takut melihat awan yang begitu hitam pekat, menakutkan sekali. Jarang ada peristiwa seperti ini,” katanya.
Sementara itu Abdurrani (50) mengatakan kemunculan awan itu mirip seperti gelombang tsunami yang mengerikan pada tahun 2004 silam.
“Perasaan saya tadi pagi saat menyaksikan gumpalan awan raksasa seakan mirip dengan gelombang tsunami, sebab penampakannya sangat mengerikan,” ujarnya dikutip dari Serambinews.com.
Sementara itu Kasi Data BMKG Stasiun Sultan Iskandar Muda, Zakaria mengatakan awan tsunami adalah fenomena yang langka.
Baca juga: Penampakan Awan Tsunami di Meulaboh, Berlangsung Setengah Jam dan Gegerkan Warga
Ia menyebutkan, awan tsunami adalah bagian dari awan kumulonimbus yang bisa memicu angin kencang hinga hujan es.
Biasanya awan tsunami terjadi daerah yang tak begitu luas sehingga tidak dapat dipantau satelit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.