Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Teman Lama Jadi Penyapu Jalan, Walkot Salatiga Dikeluhkan soal Kedisiplinan Warganya

Kompas.com - 07/08/2020, 13:52 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Wali Kota Salatiga Yuliyanto menerima keluhan dari seorang penyapu jalan di Jalan Jendral Sudirman.

Saat Yuliyanto sedang bersepeda menuju kantornya, Taryono, penyapu jalan tersebut, menyampaikan masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan.

"Setiap hari saya menyapu dari jam 03.00, kalau sampah dari daun saya tidak masalah. Tapi ternyata setiap hari banyak sampah plastik di jalanan," ujar Taryono, Jumat (7/8/2020).

Baca juga: Salatiga Umumkan Kematian Kedua Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19

Taryono mengaku tidak habis pikir dengan perilaku masyarakat yang enggan membuang sampah di tempat yang sudah disediakan.

"Padahal itu ada tempat sampah, kan tinggal memasukkan. Gitu saja kok tidak mau," terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Yuliyanto mengatakan Taryono adalah temannya semasa sekolah.

"Saya tadi hanya ingin menyapa teman lama yang sudah lama tidak bertemu, ternyata malah mendapat aduan dari Taryono soal perilaku masyarakat yang masih enggan membuang sampah di tempat yang disediakan," ujarnya.

Baca juga: Gerakan Sehari Tanpa Nasi di Salatiga, Ganjar: Ya Enggak Apa-apa Boleh Aja

Menindaklanjuti keluhan itu, Yuliyanto mengajak penggemar sepeda untuk membawa kantong plastik sebagai tempat sampah.

"Pesepeda-pesepeda, ayo bawa kantong plastik, kalau ada sampah yang berserakan bisa diambil dan nanti dibuang di tempatnya. Jadi pesepeda dapat sehatnya, lingkungan Salatiga menjadi bersih," ungkap Yuliyanto.

Persoalan kebersihan lingkungan, lanjut Yuliyanto, adalah tanggung jawab semua pihak.

"Tidak bisa hanya menyerahkan kepada penyapu jalan atau truk pengangkut sampah. Bisa dimulai dengan mengurangi sampah plastik dan beralih ke yang ramah lingkungan," kata Yuliyanto.

Baca juga: Dana Anggaran Subsidi Kuota Internet untuk Pelajar di Salatiga Rp 2,4 Miliar

Khusus pesepeda, lanjut Yuliyanto, memiliki potensi besar sebagai garda terdepan untuk menjadi duta kebersihan lingkungan.

Dengan banyaknya pesepeda maka bisa menjadi agen untuk berkampanye dalam menjaga lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com