Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jambi Diminta Rayakan Idul Adha Tanpa Sampah Plastik dan Mematuhi Protokol Kesehatan

Kompas.com - 30/07/2020, 07:43 WIB
Suwandi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Pemkot Jambi meminta kepada semua lapisan masyarakat agar perayaan Idul Adha tanpa sampah plastik dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi Ardi menuturkan semua masyarakat diminta untuk menyediakan sarana pemilahan sampah organik dan anorganik di tempat shalat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban.

"Kita juga minta mereka sediakan petugas khusus untuk menangani sampah. Tetap rayakan Idul Adha tanpa sampah," kata Ardi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/7/2020).

Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 29 Juli 2020

Pembagian hewan kurban dilarang pakai kantong plastik

Dia menegaskan kepada panitia kurban juga dilarang menggunakan kantong plastik. Selanjutnya masyarakat diimbau menggunakan wadah sendiri yang ramah lingkungan.

Pemkot Jambi sudah menyediakan besek dari bambu sebanyak 2.000 unit, untuk mengurangi penggunaan plastik.

Selain meminta masyarakat untuk shalat Idul Adha dan berkurban tanpa sampah. Pemkot Jambi melarang masyarakat berkerumun, kemudian tetap mematuhi protokol kesehatan.

Pemkot Jambi meminta masyarakat membuat pintu masuk dan keluar yang dilengkapi tempat cuci tangan di areal pemotongan hewan kurban.

Baca juga: Sirup Kayu Manis Khas Kerinci Jambi, Olahan Minuman untuk Kesehatan

Sampah di Jambi sampai 660 ton per hari

Pengurangan sampah ini harus dilakukan. Sebab produksi sampah di Kota Jambi sudah tak terkendali, terutama penggunaan kantong plastik.

Ardi menjelaskan produksi sampah mencapai 660 ton per hari itu, berasal dari sekitar 1 juta orang penduduk yang beraktivitas di Jambi pada siang hari dan 750.000 orang pada malam hari.

Ardi mengungkapkan, dengan luas Jambi 205,4 kilometer persegi, produksi sampah berkisar 3,21 ton/hari/kilometer persegi. Totalnya menjadi 19.800 ton per bulan.

Sejauh ini, sambung Ardi pemerintah sudah berhasil mengelola sampah, meski belum secara keseluruhan, atau baru 80 persen dari total sampah yang dihasilkan.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com