Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Kecamatan di Trenggalek Jadi Zona Hijau, 3 SMP akan Gelar Belajar Tatap Muka

Kompas.com - 07/08/2020, 10:16 WIB
Slamet Widodo,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

TRENGGALEK,KOMPAS.com – Kecamatan Watulimo di Kabupaten Trenggalek, telah dinyatakan masuk dalam zona hijau Covid-19.

Sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) di kecamatan itu pun mulai mempersiapkan diri menggelar sistem belajar tatap muka.

Baca juga: Kesaksian Ibu Kehilangan Bayinya karena Tak Dihiraukan Petugas RS, Sudah Minta Tolong Berkali-kali

“Ini salah satu menyiapkan konsep merdeka belajar Jelang HUT ke-75 RI,” kata Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin lewat keterangan tertulis, Kamis (6/8/2020).

Konsep merdeka belajar disiapkan karena banyak warga yang mengeluhkan sistem belajar online yang disebut kurang efektif.

Sebab, tak semua desa di Kecamatan Watulimo mendapatkan jaringan internet. Selain itu, para siswa juga tak memiliki gawai yang dibutuhkan, seperti ponsel pintar.

Sesuai surat keputusan bersama empat menteri, zona hijau Covid-19 bisa menyelenggarakan sistem belajar tatap muka. Hal ini menjadi landasan Bupati Trenggalek membuka kembali sekolah di wilayah itu.

“Hari ini kita berada di Watulimo untuk menggagas konsep merdeka belajar Pak Menteri. Di tengah pandemi kita ingin melakukan mix learning (pembelajaran campuran), pembelajaran bauran antara daring dan luring," kata Nur Arifin.

Metode pembelajaran campuran ini menggabungkan belajar tatap muka dan daring untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Baca juga: Borong 4 Penghargaan Inovasi Daerah dalam Tatanan Baru, Bupati Trenggalek Tak Pernah Berharap

Siswa akan dibagi dalam beberapa kelompok dan digilir untuk mengikuti belajar tatap muka. Misalnya, seorang siswa belajar tatap muka sekali dalam sepekan, sisanya belajar di rumah secara daring.

“Dimulai dulu dari SMP 1, 2 dan 3. Kemudian satu kelas dimungkinkan bisa dibagi dua hingga tiga kelompok, sehingga maksimal per kelas nanti 10 orang. Sehingga bila tiga kelompok maka satu hari belajar di kelas dan dua hari dalam jaringan belajar di rumah,” kata Bupati Trenggalek.

 

Pembagian kelompok belajar untuk menjaga jarak aman dan pembatasan jumlah siswa yang berada di kelas.

Untuk mendukung penerapan protokol kesehatan, para siswa tak harus memakai seragam. Hal ini bertujuan agar siswa bisa langsung mencuci pakaian yang dipakai setelah pulang sekolah.

Belajar tatap muka tak langsung diterapkan. Bupati Trenggalek meminta kepala sekolah membahas hal ini dengan komite dan wali murid.

Baca juga: Seorang Ibu Melahirkan di RS Tanpa Bantuan Tenaga Medis, Bayinya Meninggal

"Saya beri waktu satu minggu untuk membicarakan dengan komite dan wali murid. Kalau komite dan wali murud setuju, menjelang 17 Agustus akan kita launching," kata Nur Arifin.

Sebelumnya, ada dua kasus positif Covid-19 di Kecamatan Watulimo. Satu pasien sembuh dan satu meninggal. Sehingga saat ini Watulimo menjadi zona hijau.

“Satu pasien positif meninggal dunia, akibat penyakit bawaan,” kata Nur Arifin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com