Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Hektar Hutan Baluran Situbondo Terbakar Diduga Gara-gara Ulah Manusia, Ini Faktanya

Kompas.com - 06/08/2020, 18:09 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Pihak Taman Nasional (TN) Baluran Situbondo masih melakukan penyelidikan terkait kebakaran yang melalap lebih kurang 15 hektar di kawasan tersebut.

Namun demikian, TN Baluran menduga kuat penyebab kebakaran adalah ulah manusia, antara lain puntung rokok hingga membakar sampah sembarangan. 

“Penyebab pastinya ulah manusia yang kurang bertanggung jawab,” kata Kepala TN Baluran Pujiadi. 

Pujiadi menduga, perilaku membuang puntung rokok sembarangan atau membakar sampah bisa memicu terjadinya kebakaran.

Baca juga: 5 Hektar Hutan Baluran Situbondo Terbakar karena Puntung Rokok Dibuang Sembarangan

Menurut Pujiadi, untuk mencegah kebakaran akibat ulah manusia, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada warga.

Dalam sosialisasi itu, warga diimbau untuk tidak membakar apapun di lokasi hutan TN Baluran. Apalagi saat memasuki musim kemarau.

 

Kondisi terkini

Sementara itu, Pujiadi menjelaskan, pemadaman terus dilakukan. Berdasar pantauan sementara, luas lahan yang terbakar mencapai 15 hektar.

Hal ini terjadi karena terdapat sisa api yang masih belum bisa dipadamkam.

Untuk pemadaman, pihak TN Baluran mengerahkan lima armada, mulai dari kendaraan tanki besar dan kecil, dan alat pemadam jet shooter.

“Sampai sore ini sudah clear semua,” kata Pujiadi, via telepon Kamis (6/8/2020).

Diduga puntung rokok

Sebagian lahan di kawasan hutan TN Baluran terbakar pada Kamis (6/8/2020).

Lokasi kebakaran berada di tepi Jalan Pantura km 235, tepatnya yang menuju arah Banyuwangi-Surabaya.

Baca juga: Unggahan Soal Kacung WHO Buat IDI Meradang, Jerinx Sebut Tak Jera, Ini Alasannya

Menurut Koordinator Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Puriyono, kebakaran diduga karena pengendara yang membuang puntung rokok sembarangan.

“Dugaan sementara karena itu,” ujar dia.

(Penulis: Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com