MOJOKERTO, KOMPAS.com - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur kembali melakukan ekskavasi di lokasi penemuan struktur bata kuno berbentuk talud, di kawasan cagar budaya Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Pada ekskavasi yang akan berlangsung selama 1 bulan lebih ini, para arkeolog menargetkan bisa menemukan struktur utuh dari talud atau bangunan penahan kawasan permukiman.
Talud kuno tersebut ditemukan di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.
Bangunan purbakala itu diyakini sebagai tempat pemujaan atau pendharmaan dari Mahesa Cempaka, salah satu raja Kerajaan Singasari.
Baca juga: Cara Khofifah Memulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi
Kepala BPCB Jawa Timur, Andi Muhammad Said mengatakan, ekskavasi Situs Kumitir pada Agustus 2020 merupakan kelanjutan dari ekskavasi yang sudah dilakukan sebelumnya.
Pada 2019, BPCB Jatim telah melakukan ekskavasi awal di sisi timur dan berhasil membuka struktur bangunan talud lebih dari 100 meter.
Hasil ekskavasi tahap pertama, mengungkap struktur bangunan kuno itu memiliki lebar 140 sentimeter dengan ketinggian struktur 80 sentimeter dan tersusun dari 14 lapis bata.
Adapun dimensi ukuran bata, memiliki panjang 32 sentimeter, lebar 22 sentimeter, serta ukuran tebalnya 6 sentimeter.
Selain itu, terdapat pilar-pilar pada dinding di sisi timur dengan jarak antar pilar 5,5 meter.
Andi menuturkan, ekskavasi kali ini dilakukan di beberapa titik yang berada di sisi barat, utara dan selatan untuk menemukan struktur talud.
Berdasarkan kajian awal, bangunan talud di Kumitir memiliki bentuk persegi empat dengan ukuran sekitar 312,3 meter x 193,6 meter.