Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2020, 06:10 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bogor akan menjalankan program Grup Belajar sebelum diterapkannya kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.

Hal itu menyusul setelah munculnya persoalan saat pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar online semasa pandemi Covid-19

Minimnya infrastruktur jaringan internet serta masalah keuangan orangtua dalam membeli handphone dan kuota internet menjadi kendala utama.

Di tengah kondisi itu, sejumlah orangtua dan murid pun mulai mengeluh dan berharap agar sekolah segera dibuka seperti dulu.

Baca juga: Masuk Zona Hijau Covid–19, 7 Kabupaten di Kalbar Boleh Gelar KBM Tatap Muka

"Murid dan orangtua sudah mulai jenuh dengan daring, makanya kita mempersiapkan program grup belajar karena kita belum bisa tatap muka," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Entis Sutisna kepada Kompas.com saat dihubungi, Rabu (29/7/2020).

Entis menyebut bahwa grup belajar itu berjumlah lima sampai enam orang murid yang nantinya datang ke sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan.

Dengan begitu, paling tidak dalam satu hari itu guru bisa menjelaskan secara langsung, sehingga anak bisa tetap belajar dengan waktu terbatas yakni satu jam saja.

Baca juga: Bukittinggi Buka Sekolah Tatap Muka Agustus, Seluruh Guru Jalani Tes Swab

Sistem satu grup, satu jam belajar di sekolah

Meskipun hanya satu jam, lanjut dia, guru akan tetap memberikan tugas kepada murid untuk dikerjakan di rumah.

"Jadi murid di panggil ke sekolah dan diberi penjelasan hanya 1 jam kemudian lanjut belajar di rumah, jadi kalau ada sekolah yang tetap memaksa tatap muka akan kita tegur," ujar dia.

Sesuai ketentuan PSBB Pra AKB yang tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup) No. 42 Tahun 2020 bahwa aktivitas sekolah dan pendidikan keagamaan masih melakukan pembelajaran jarak jauh atau daring.

Oleh sebab itu, pihaknya tak ingin ada klaster baru dari dunia pendidikan karena melihat angka kasus positif Covid-19 masih tinggi.

Selain itu, dengan adanya program grup belajar ini sebagai upaya untuk mengatasi keluhan guru-guru dan orangtua.

"Makanya supaya tidak semrawut akan kita atur bagaimana sistemnya seragam. Jangan sampai yang (sekolah) ini gerak, sedangkan yang ini belum. Sehingga komplain masyarakat banyak yang mau masuk," bebernya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com